"Menyikapi sering kali kegaduhan di tingkat pusat soal demokrasi, kami menyesalkan sering kali kemudian elite membuat pernyataan-pernyataan yang membuat gaduh sehingga mengganggu untuk bekerja," kata Rahmi.
Hal itu disampaikan menanggapi desakan mundur yang ditujukan kepada Anas Urbaningrum. Rahmi menyampaikan hal tersebut saat ditemui wartawan di acara Pelantikan Majelis Nasional KAHMI dan FORHATI Nasional di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (5/2/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dibutuhkan sekarang kekompakan, kesolidan, sehingga demikian kita bisa berkonsentrasi untuk bekerja. Jangan membuat pernyataan yang membuat gaduh. Statement menteri-menteri PD itu malah membuat gaduh, padahal mereka harusnya memberi keteladanan," ujarnya.
Fahmi menuturkan, karena kisruh yang terjadi di tingkat pusat, pengurus DPD Maluku Utara ditertawakan oleh pengurus partai lain. "Kita ditertawakan oleh pengurus partai lain. Kita dianggap partai berkuasa, tapi merespon survey saja kita reaktif, lebih baik diam," ujarnya.
Rahmi juga menyesalkan desakan para elite partainya yang meminta SBY menyelamatkan partai. Menurut dia, tanpa perlu didesak, SBY tahu apa yang harus dilakukan.
"Saya kira SBY yang mendirikan partai ini tahu betul yang harus dilakukan. Posisi Pak SBY sudah benar, jangan didesak-desak lagi," tuturnya.
Fahmi menegaskan pengurus DPD PD Maluku Utara bulat mendukung kepemimpinan Anas Urbaningrum. Mereka menolak desakan agar Anas mundur.
"Lebih baik energi para elite dikerahkan untuk membantu DPD," imbuhnya.
(trq/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini