"Kalau bicara motif tak mungkin dari pengakuan tapi dari rentetan perbuatan sampai peristiwa itu sendiri," kata Dirkektur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Toni Hermanto di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Senin (4/2/2013).
Toni mengatakan, untuk sementara motif pembunuhan ini adalah kesal karena bayi Rasya menangis. "Kami katakan motif ini belum cukup dan bisa saja berubah," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toni menduga pembunuhan ini sudah direncanankan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya skenario bayi itu dibunuh perampok yang memasuki rumah majikannya di Jl Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Tanah Abang.
"Kejanggalan ini kita lihat sebagai sekenario, semacam ada persiapan meski tidak diungkapkan," katanya.
Peristiwa pembunuhan bayi Rasya terjadi pada 31 Januri lalu. Rasya tewas karena lilitan kain pembantunya. Awalnya pembunuhan itu diduga dilakukan oleh perampok yang menyatroni rumah tesebut.
(nal/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini