Calon Penumpang Bersitegang dengan Manajemen Batavia Air di Polonia

Calon Penumpang Bersitegang dengan Manajemen Batavia Air di Polonia

- detikNews
Kamis, 31 Jan 2013 17:35 WIB
Ilustrasi/detikcom
Medan - Ratusan calon penumpang Batavia Air kebingungan di Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (31/1/12013). Kendati bertemu manajemen Batavia, tetapi mereka tak mendapatkan yang diinginkan.

Setidaknya, ada 220 calon penumpang yang sedianya berangkat dengan Batavia dari Polonia pada hari ini dan besok Jumat (1/2/2013). Namun karena Batavia dipailitkan, para calon penumpang kelimpungan. Mereka mendatangi loket Batavia di Bandara Polonia.

Mengingat situasi tersebut, pihak bandara kemudian memfasilitasi pertemuan para calon penumpang dengan manajemen Batavia di gedung Serbaguna Polonia, Medan. Kegaduhan sempat terjadi karena manajemen Batavia tidak bisa dapat mengembalikan uang tiket. Sementara para calon penumpang bersikeras meminta pihak maskapai mengembalikan uang mereka secara tunai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon penumpang dapat menerima dengan lapang dada untuk tidak terbang dengan Batavia. Namun mereka minta uangnya untuk dikembalikan secara tunai, karena akan digunakan membeli tiket maskapai lain.

"Harus ada kejelasan, dan harus bertanggung jawablah," kata seorang calon penumpang, Riyadi Amar.

Sementara manajemen yang dipimpin District Manager Batavia Air Medan, Trijoni Siswanto menyatakan, tidak dapat memenuhi keinginan tersebut. Keluarnya putusan pailit terhadap Batavia Air membuat dirinya sudah tak memiliki wewenang apapun.

"Segala kewenangan beralih kepada kurator," kata Siswanto.

Dengan situasi ini, yang dapat dilakukan manajemen Batavia di Medan adalah mendata para pemilik tiket yang gagal berangkat. Nantinya uang pengembalian tiket akan dikirimkan ke rekening masing-masing oleh kurator. Para calon penumpang sebenarnya tidak puas dengan jawaban ini, hanya saja mereka tidak dapat berbuat apa-apa.

(rul/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads