Bandara Cengkareng Minta Batavia Segera Pindahkan Pesawat dari Apron

Bandara Cengkareng Minta Batavia Segera Pindahkan Pesawat dari Apron

- detikNews
Kamis, 31 Jan 2013 14:52 WIB
Jakarta - Batavia Air telah dinyatakan pailit oleh pengadilan negeri niaga Jakarta Pusat sejak Rabu (30/1/2013) malam. Namun, enam buah pesawat Batavia Air masih terpakir di apron terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Pihak bandara meminta pihak Batavia segera pindahkan pesawat-pesawatnya tersebut.

"Ada enam pesawat semua di apron. Jadi lebih cepat lebih baik, kita ingin space di sana bisa cepat kosong jadi bisa digunakan maskapai lain," kata Kepala Kantor Otoritas Wilayah 1 Bandara Soekarno-Hatta, Adi Kandrio Dayanun kepada wartawan dalam jumpa pers di terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis (31/1/2013).

Hal yang sama juga diminta oleh General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Bram B Tjiptadi kepada pihak Batavia Air. Dirinya mengatakan sampai saat ini pihak bandara masih terus mencoba menghubungi pihak Batavia untuk segera memindahkan pesawatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hubungan sama manajemen Batavia saja belum bisa. Kami berharap pesawat-pesawat itu jangan ditaruh di apron kalau ada hanggar kita taruh hanggar. Jadi kami minta Batavia untuk rapikan," ujar Bram yang mengenakan kemeja putih itu.

Seperti diketahui, Batavia Air diputuskan pailit oleh PN Jakpus. Maskapai ini pun menghentikan operasionalnya sejak Kamis (31/1/2013) pukul 00.00 WIB. "Mengadili, mengabulkan permohonan untuk seluruhnya," demikian ucap ketua majelis hakim Agus Iskandar dalam sidang di gedung PN Jakpus, Jalan Gadjah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (30/1).

(spt/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads