Produk yang diberi nama Diamond tersebut di-launching Diamond di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof Dr Soeharso, Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/1/2013), menjalin kerjasama dengan PT Telkom Indonesia. Selanjutnya perangkat perlengkapan komputer tersebut akan dibagi-bagikan ke sejumlah sekolah luar biasa (SLB) di Solo.
Keyboard yang terintegrasi dengan tetikus tersebut didesain khusus untuk memudahkan kaum tuna daksa mengoperasikannya. Keyboard itu dibuat dari kotak kayu dengan tombol yang dipasang secara melingkar. Tujuannya agar semua tombol itu bisa dijangkau secara mudah dengan jemari kaki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek tersebut dikerjakan oleh 18 mahasiswa. Semula mereka merancang produk tersebut untuk mengikuti kompetisi di Thailand pada 2011 lalu. Dari kompetisi itulah PT Telkom tertarik membiayai temuan tersebut untuk dikembangkan kemudian diproduksi bagi kepentingan kaum difabel.
"Semula hanya dikerjakan empat mahasiswa Program Studi Teknik Industri, kemudian setelah dikembangkan dikerjakan oleh menjadi 18 mahasiswa. Peralatan buatan kami ini kompatible dengan semua jenis komputer. Kami juga akan terus mengembangkan alat tersebut sehingga tidak hanya berhenti di prototipe," ujar senior project manager, Rheza Pratama.
Senior Manager Research and Business PT Telkom Indonesia, Bilpen Nainggolan mengatakan pihaknya berkomitmen membantu kaum tuna daksa untuk mampu menguasai teknologi. Keterbatasan fisik mereka harus dibantu dengan pengadaan alat khusus. Pihaknya akan membantu pengembangan alat tersebut melalui dana CSR.
"Pada tahap awal ini, kami membagikan 10 unit peralatan tersebut kepada sekolah luar biasa. Selanjutnya kami akan memproduksi alat ini dalam jumlah besar untuk dibagikan secara gratis SLB-SLB di Indonesia," ujar Nainggolan.
Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sentrum Bina Daksa (BBRSBD) Prof Dr Soeharso, Suhadi, juga mengapresiasi ciptaan mahasiswa UGM tersebut. Menurutnya selain bisa meningkatkan ketrampilan juga bisa memacu para penyandang tuna daksa untuk terus belajar dan mengakses informasi melalui internet.
(mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini