"Belum (belum diputuskan soal 6 ruas jalan tol). Ya belum nyambung," kata Jokowi serius saat ditanya hasil pertemuan yang membahas seputar 6 ruas jalan tol.
Hal ini disampaikan Jokowi usai rapat di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya belum nyambung. Kalau sudah nyambung, baru diputuskan. Ini kan mazhab-nya kan beda-beda. Ada yang mazhab-nya infrastruktur jalan itu untuk transportasi massal. Pokoknya maunya transportasi massal supaya orang tidak menggunakan mobil. Ada pula yang mazhabnya disiapin jalan itu sebanyak-banyaknya sehingga nggak nyambung," papar suami Iriana ini.
Win-win solution, Pak? "Kalau sudah dapat win tak putusin tadi," jawab Jokowi.
Menurut Jokowi, berdasarkan fakta-fakta menunjukkan rasio jalan dengan jumlah lahan di Jakarta masih kurang.
"Tetapi kalau toh itu dibangun kayak memberikan karpet merah untuk mobil pribadi. Jadi mendorong orang untuk beli mobil. Saya pronya pada transportasi massal tetapi kita mengerti road ratio, kita itu memang masih kecil," kata sarjana Kehutanan UGM ini.
Targetnya, Pak? "Ya sampai sambung. Belum sambung mau diapakan. Artinya memang rasio (jalan) itu kecil harus menuju yang ideal," jawab Jokowi lagi.
Namun demikian, Jokowi menegaskan proyek 6 ruas jalan tol tersebut tidak berorientasi untuk mengejar pendapatan daerah.
"Tidak pernah saya menyampaikan paradigma saya orientasinya pendapatan daerah. Pemerintah itu melayani, apakah jalan tol itu bisa melayani masyarakat. Selain memberikan keuntungan pada konsorsium," kata ayah 3 anak ini.
(aan/nwk)