4 Style Marah Jokowi

4 Style Marah Jokowi

- detikNews
Senin, 21 Jan 2013 13:27 WIB
4 Style Marah Jokowi
Jakarta -

1. Adukan Hal Sepele, Awas Dibentak Jokowi

Jokowi memperbolehkan masyarakat untuk langsung melaporkan hal-hal terkait banjir kepadanya. Namun pelaporan itu harus yang sangat penting, jangan yang sepele.

"Jangan urusan kecil-kecil melambung ke saya. Malah saya bentak nanti," ujar Jokowi sambil tersenyum, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2013).

Menurut Jokowi, jika sudah ditangani oleh aparatnya di level bawah, maka masyarakat tidak perlu lagi melaporkan kepadanya. Namun jika sangat penting dan belum ditangani, maka masyarakat boleh langsung mengadu padanya.

"Kemarin juga sudah saya kumpulkan dan saya sampaikan kalau ada yang hal yang sangat penting langsung melambung ke saya. Dari lurah nggak apa-apa, dari camat melambung ke saya nggak apa-apa, asal sangat penting," imbuhnya.

2. Tidak Cekatan, Awas Disalip Jokowi

Jokowi mewanti-wanti jajarannya agar merespons lebih cekatan jika banjir terjadi lagi.

"Kalau misalnya ada banjir, kalau saya datang lurahnya keduluan saya, awas!" ujar Jokowi dalam sambutannya di hadapan pejabat se-Jaksel di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca Raya, Jumat (28/12/2012).

Jokowi meminta jajarannya rajin turun ke lapangan. "Jangan sampai ada masalah tidak beres di bawahnya. Kemarin ada genangan di HI. Pertama saya diam. Pikiran saya, dari dinas yang ada itu sudah bergerak. Dari Dinas PU urusan air, Dishub masalah kemacetan. Tapi saya tunggu tidak ada," tuturnya.

Menurut mantan wali kota Solo ini, respons lamban jajarannya akan membentuk persepsi publik bahwaΒ  Pemprov DKI Jakarta tidak mampu mengatasi persoalan.

"Sehingga persepsi masyarakat bilang kita ini diam saja. Banyak yang mencaci-maki kita. Percuma kita kalau kita bekerja bertahun-tahun tapi hancur dalam dua hari karena salah persepsi. Setiap ada masalah, turun! Jangan keduluan saya!" tegas Jokowi.

3. Sampah Numpuk, Awas Diangkut Jokowi

Jokowi memberikan pengarahan kepada pejabat eselon II, III, camat, dan lurah di lingkungan Pemkot Jakarta Utara. Ia ingin menggerakkan manajemen koordinasi dan selalu memberikan contoh jajarannya, seperti siap menarik truk sampah.

"Saya turun lapangan nggak apa-apa, saya siap, nyemplung gorong-gorong saja saya mau. Kalau di awal-awal seperti ini saya nggak turun. Saya tuh hanya ingin menunjukkan masalahnya ada di mana. Saya juga ingin menggerakkan manajemen koordinasi, itu adalah pesan yang ingin saya sampaikan," kata Jokowi dalam pengarahannya.

Hal ini disampaikan Jokowi di Kantor Walikota Jakarta Utara di Jl Yos Sudarso, Kamis (27/12/2012).

Jokowi lantas mengingatkan perlunya pemimpin memahami kondisi lapangan. Dia lantas berkelakar, kalau suatu hari nanti dia akan membawa sendiri truk sampah dan mengangkat sampah tersebut.

"Saya siap kerja lapangan. Jadi jangan kaget kalau nanti tiba-tiba saya bawa truk sampah saya naikkan sendiri. Tapi inget setelah sampah saya naikkan ke truk, siapa yang harus bertanggung jawab," kata Jokowi sembari tertawa, diiringi tawa peserta pengarahan tersebut.

4. Tak Punya Semangat Melayani, Awas Dicopot Jokowi

Jokowi memerintahkan agar seluruh SKPD di Walikota Jakarta Barat untuk sesering mungkin turun ke lapangan mendengarkan keluhan masyarakat.

"Saya ingin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan tugas-tugas kita. Pada kesempatan baik ini saya ingin menyampaikan agar baik yang ada di Sudin, Kecamatan, Kelurahan, di seksi-seksi yang ada, Satpol PP, agar semuanya semuanya sesering mungkin turun ke bawah, turun ke lapangan, melihat masyarakat, melihat lingkungan yang ada di kampung-kampung," ujar Jokowi di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jl. Kembangan Raya, Jakarta Barat, Senin (17/12/2012).

Maksud pria asal Solo ini adalah agar seluruh jajaran SKPD di wilayah pemerintahan Walikota Jakarta Barat mengerti semua permasalahan warga. Karena Jokowi mengaku, saat dia turun ke lapangan, dirinya sering mendengarkan keluhan langsung dari masyarakat kalau para camat dan lurah tidak pernah turun ke lapangan.

"Sehingga, problem yang ada, persoalan yang ada, bisa kita kuasai semuanya," katanya.

Jokowi pun menegaskan, jangan sampai pada saat kunjungannya ke kampung-kampung lagi masih ada keluhan kalau para camat dan lurah belum pernah ke lapangan. Jika masih, para camat dan lurah harus siap dirotasi.

"Jangan sampai saya datang ke kampung 3 kali ada warga yang bilang, Pak Lurahnya belum pernah, Pak Camatnya belum pernah. Itu yang ngomong orang kampung. Buat saya suara seperti itu saya senang, tapi buat bapak dan ibu semua itu berbahaya," tegasnya.

"Senangnya saya dengar langsung dari masyarakat. Biasanya apa yang disampaikan masyarakat 90 persen itu apa adanya. Tidak mungkin mengada-ada," jelasnya.

Halaman 2 dari 5
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads