"Kebijakan yang saya ambil maka kita membentuk dua tim," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif dalam jumpa pers di Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PU, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (18/1/2013).
Syamsul menjelaskan tim pertama mengurusi masalah sungai-sungai di Jakarta. Misalnya, masalah jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary. Masalah ini atasi langsung Kementerian PU. Tim kedua mengatasi masalah pengungsi yang dikendalikan oleh Deputi Tanggap Darurat BNPB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kebutuhan logistik yang diperlukan, Syamsul mengatakan saat ini 20 unit dapur umum yang diperlukan sudah terpenuhi. Kebutuhan dapur umum itu berasal dari sejumlah pihak.
"Peralatan yang saat ini dibutuhkan diperkirakan kita membutuhkan 20 unit dapur umum. 20 Unit dapur umum itu sekarang sudah bisa kita atasi. Tadi ada bantuan dari berbagai pihak, yakni ESDM, PMI, Kemsos, TNI, Polri, BNPB, dan yang penting adalah dari Pemda DKI sendiri. Ada bantuan juga dari Jawa Barat memberikan bantuan satu unit dapur umum," tuturnya.
"Sekarang tersedia 30 ribu lembar. Itu bantuan dari ESDM, kemsos, BNPB, dan dinas sosial DKI Jakarta. Kita juga sudah siapkan tikar 15 ribu lembar. Beras 372 ton, sekarang yang tersedia adalah 200 ton. kekurangannya akan segera mengajukan ke Kementerian Sosial. Ini asumsi untuk 1 minggu sejak sekarang. Perahu karet 144 buah sudah terpenuhi dari TNI dan Polri," pungkas Syamsul
(rmd/nwk)