3 SPBU Jl Ahmad Yani Bekasi Tutup, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

3 SPBU Jl Ahmad Yani Bekasi Tutup, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

- detikNews
Jumat, 18 Jan 2013 19:17 WIB
Banjir ganggu penjualan SPBU (Edo/ detikcom)
Jakarta - Tiga buah SPBU di Jalan Ahmad Yani tidak beroperasi sejak air menggenangi jalan. Akibat itu SPBU harus menanggung kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Dari pantauan detikcom di Jalan Ahmad Yani terdapat tiga buah SPBU yaitu SPBU Shell, SPBU Total, dan SPBU Pertamina. Ketiga SPBU tersebut terkena dampak akibat genangan air yang memenuhi ruas jalur lambat Jl Ahmad Yani.

Mayoritas mereka tidak beroperasi dikarenakan genangan air yang semakin tinggi. Jika dipaksakan beroperasi, pihak SPBU khawatir air dapat mencemari stock minyak. Untuk di SPBU Pertamina sendiri air memang tidak sampai masuk kedalam, tetapi banjir yang melanda permukiman rumah sekitar SPBU ketinggian mencapai 1 hingga 2 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sekitar pukul 09.00 WIB air masih normal belum sampai ke jalan, dan pom bensin masih beroperasi, sekitar pukul 11.00 saya dapat informasi pintu air di kalimalang dibuka, air langsung luber ke jalan," ujar Supervisor SPBU Total, Fajar Kurniawan, saat ditemui dilokasi, Jumat (18/1/2013).

Fajar beralasan SPBU tersebut ditutup dikarenakan kondisi yang sudah tidak memungkinkan beroperasi, serta berjaga-jaga kalau air semakin tinggi.

"Kalau sampe sore belum bisa beroperasi, perkiraan kita merugi 10 sampai 20 juta rupiah,"

Lebih lanjut ia mengatakan tutupnya SPBU tersebut tergantung kondisi jalan yang digenangi air. "Kita tutup tergantung kondisi sekitar kalau masih banjir kita tutup tapi kalau bisa dibuka kita buka," imbunya.

Sementara itu SPBU Pertamina 31.171.01 juga terkena dampak dari genangan air. Manager SPBU, Purwanto, mengatakan pihaknya mengambil keputusan untuk tidak beroperasi semenjak pukul 11.00 WIB.

"Kita tutup ketika pukul 09.00 WIB air sudah mulai meninggi, jadi kita putuskan untuk tidak beroperasi tutup karena takut air tercampur dengan persedian stok minyak, sehingga merugikan masyarakat juga," paparnya.

Purwanto menuturkan sampai saat ini pihaknya masih belum dapat memastikan kapan SPBU tersebut dapat beroperasi. Menurutnya, karena banjir ini dia rugihingga ratusan juta.

"Sehari penjualan kita bisa mencampai 70 puluh ton kalau tutup anggap kita korban satu shift penjualan, sekitar 20 ton. Maka bisa dihitung 15 ton untuk bensin bersubsidi sekitar Rp 67.500.000, sementara yang tidak bersubsidi sekitar Rp 50.250.000," paparnya.

(edo/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads