Berikut kisah Doddy yang disampaikan lewat surat elektronik kepada detikcom, Kamis (17/1/2013):
KRL yang berangkat dari Pondok Ranji jam 7 pagi hari ini setelah tersendat-sendat akhirnya berhenti total persis menjelang jembatan fly over Stasiun Tanah Abang. Setelah menunggu sekitar 1 jam tanpa adanya kepastian dan informasi dari petugas KRL akhirnya sebagian penumpang memilih meninggalkan kereta dengan cara berjalan kakii.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah 2 jam tidak ada tanda-tanda air akan turun, akhirnya sisa penumpang yang tersisa mengajak warga seputaran warung/gubuk liar sepanjang rel kereta api untuk bergotong royong membuat jalan evakuasi untuk para penumpang kereta dari gerbong ke daerah yang aman.
Pada awalnya warga sekitar tidak ada yang bersedia, tetapi setelah para penumpang kereta sepakat untuk membayar Rp 10.000 setiap orang sekali seberang, maka dengan semangat tinggi akhirnya mereka bahu membahu membuat jalur evakuasi.
Dan para penumpang yang sabar akhirnya dengan aman bisa meninggalkan lokasi dengan bantuan penduduk sekitar. Akhirnya saya dan para penumpang lainnya tiba dengan selamat di area yang aman.
Berikut total biaya yang rela dikeluarkan oleh para penumpang sbb :
- Jembatan darurat Rp.10,000
- Bantuan warga dengan cara membimbing dan memegang meja Rp 2.000
- Biaya pinjam tangga dari kolong jembatan ke muka jalan Rp 2.000
Total biaya pertolongan Rp 14.000
(Anda memiliki informasi banjir? Silakan kirimkan info dan cerita banjir di sekitar Anda, lengkap dengan detil lokasi peristiwa, ke redaksi@detik.com. Jangan lupa sertakan foto dan nomor telepon Anda).
(nrl/nwk)