Anak-anak Korban Banjir di Semarang Ikuti Terapi Trauma

Anak-anak Korban Banjir di Semarang Ikuti Terapi Trauma

- detikNews
Kamis, 17 Jan 2013 00:40 WIB
Foto: Angling/detikcom
Semarang - Olivia (8) dan puluhan anak-anak korban banjir di daerah Sawah Besar Semarang lainnya terlihat tertawa terbahak ketika seorang pria memberikan "Trauma Healing" atau terapi trauma di Mushola Nurus Sunah. Mereka bermain game, mendengarkan cerita dan bersendau gurau.

Manager Kesehatan LAZiS Jateng, David Laksamana Caesar mengatakan, pihaknya memberikan "Trauma Healing" kepada anak-anak karena menurutnya psikologis anak rentan ketika mengetahui rumah atau benda miliknya rusak karena bencana.

"Banyak anak-anak yang belum siap dengan keadaan banjir. Kalau orang tua biasanya sudah pernah merasakan banjir, tapi banyak anak-anak yang belum," kata David di Batusari 1, Sawah Besar Semarang, Rabu (16/1/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu banyak anak-anak yang justru menggunakan genangan air banjir untuk bermain. Padahal, lanjut David, air tersebut penuh kuman dan berpotensi penyakit.

"Banyak anak-anak justru bermain di banjir, oleh sebab itu kami beri pengertian kepada mereka agar menjaga kesehatan," tandasnya.

Trauma Healing yang dilakukan berupa permainan, cerita teladan Nabi, dan memberikan motivasi yang sesuai dengan anak-anak.

"Kita ceritakan kisah Nabi yang pernah terkena musibah. Kita juga beri motivasi salah satunya dengan memberi makanan ringan," pungkas David.

Terapi untuk anak korban banjir tersebut ternyata diterima dengan baik. Puluhan anak terlihat aktif saat pemateri memberikan pertanyaan atau sekedar menanyakan nama.

"Senang sekali, tadi diceritain tentang Nabi terus habis itu dikasih snack," kata Olivia.

Selain Trauma Healing, bantuan logistik berupa makanan dan dua ekor kambing diberikan kepada warga. Posko Banjir milik LAZiS Jateng saat ini berada di wilayah RT 2 RW 4, Sawah Besar, Semarang.

"Kita juga mau mendirikan posko banjir di daerah Tanah Mas yang banjirnya cukup tinggi," lanjut David.

Di Sawah Besar RT 2 RW 4 Semarang akses jalan menuju ke dalam tertutup air setinggi 50-70 cm. Jalan yang naik di tengah perkampungan ternyata tidak diikuti oleh tinggi rumah di sekitarnya sehingga rumah-rumah tersebut masih tergenang air.

Menurut salah satu warga, Wasiah (45), tempat tinggalnya memang menjadi langganan banjir. Tapi biasanya genangan air banjir setinggi seperti saat ini.

"Memang di sini selalu banjir, tapi tidak sampai setinggi ini mas," tutup Wasiah.

(alg/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads