Jokowi menjelaskan kedatangannya berkunjung ke Kebun Bibit Pengujian Dinas Pertamanan DKI Jakarta guna mengetahui aset-aset dan kegiatan yang dilakukan.
"Tetapi kekuatan potensi harus dilihat. Kita lihat kita punya seperti ini ya saya kira gampang sekali untuk mengelola, kehijauan Jakarta. Tapi sekali lagi masih diperlukan di tempat lain. Selain di sini, di Srengseng," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, jumlah tanaman di kebun bibit ini ada 300 juta tanaman pada tahun 2012. Kebun ini untuk tempat adaptasi tanaman yang akan ditanam di lapangan. Selain itu, ada pembibitan.
"Tahun ini mungkin kita mau belanja Rp 20 miliar. Rp 1 triliun kalau perlu. Ya iya dong, mau hijau ndak? Mauu... ya iyaaa...," ujar Jokowi.
Jokowi juga akan memperbaiki manajemen perawatan tanaman. "Masih banyaklah yang perlu diperbaiki. Kita ngerti. Lapangannya kita ngerti ini hanya masalah mainstream organisasi perlu di-push agar produktif," papar dia.
Lokasi pembibitan akan ditambah nggak? "Nggak, ini kan hanya lokasi untuk adaptasi sebelum dibawa ke lapangan. Jadi kalau ada lebih besar, lebih baik. Kalau ada pun sudah cukup," jawab Jokowi.
Ia mengatakan tanaman yang besar-besar dan setinggi 3 meter seperti ecalyptus dan waru bisa langsung dibawa ke lapangan.
Suami Iriana ini berpesan agar karakter landscape Jakarta kelihatan dan berbeda dengan kota negara yang lain. "Landscape-nya berbeda. Jenis berbeda, jenis karakter tanamannya jug berbeda sehingga ada pembedaan yang jelas. Oh ini landscape Jakarta, oh ini landscape negara yg lain. Kan memang harus seperti itu," papar Jokowi yang masih meminta masukan dari YAI itu.
Sarjana Kehutanan UGM ini tidak mempersoalkan tentang dananya. "Bagian saya carikan anggaran. Ada bagian dinas yang harus tumbuh nggak ada yang mati," kata dia.
Tanamannya juga bermacam-macam. Ada tanaman estetika, tanaman yang cepat tumbuh dan sebagainya.
(aan/nrl)