Surya Paloh Sempat Kejar Ketum Golkar, Kini Bersiap Pimpin NasDem

Surya Paloh Sempat Kejar Ketum Golkar, Kini Bersiap Pimpin NasDem

- detikNews
Senin, 14 Jan 2013 11:17 WIB
Jakarta - Nama Surya Paloh tak asing lagi di dunia politik nasional. Politisi senior ini pernah bertarung dengan Aburizal Bakrie (Ical) di Kongres Golkar. Kini ia bersiap mengambil alih posisi Ketum Partai NasDem. Apa tujuannya?

Di Kongres Partai Golkar Oktober tahun 2009 lalu, Paloh bersaing sengit dengan Ical. Paloh akhirnya harus mengakui kemenangan Ical di Kongres Golkar setelah tertinggal 56 suara. Pada perhitungan Kongres Golkar 8 Oktober 2009 lalu, Paloh yang hanya mendapatkan 240 suara harus mengakui kekalahan Ical yang meraih 296 suara. Ical kemudian dinobatkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Jusuf Kalla (JK).

Ical sebenarnya sempat berniat merangkul Paloh dan berbagi posisi kepengurusan di Golkar, namun kubu Paloh menolak dengan tegas. Sejumlah pendukung Surya Paloh yang sempat di kepengurusan Golkar di era Jusuf Kalla (JK) pun harus hengkang dari kepengurusan pusat Golkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surya Paloh kemudian memilih meninggalkan Partai Golkar. Merangkul sejumlah pengurus Golkar loyalisnya, seperti Ferry Mursyidan Baldan, Jeffry Geovani, dan lainnya, Paloh pun mendirikan ormas Nasional Demokrat (NasDem). Paloh bahkan menggandeng tokoh sekaliber Sultan Hamengkubuwono X. Tokoh lintas parpol pun diundang Paloh ke ormas bentukannya.

Di awal berdirinya ormas NasDem, Paloh menegaskan ormas tersebut tidak terkait dengan panggung politik. Namun menjelang pendaftaran parpol peserta Pemilu 2014 di KPU digelar, Partai NasDem dideklarasikan. Dengan logo yang hampir sama dengan ormas NasDem, Partai NasDem resmi dideklarasikan pada Selasa 26 Juli 2011 lalu meskipun pada deklarasi ini juga tidak dihadiri oleh para pendiri ormas Nasdem seperti Surya Paloh. Ketua Umum Partai NasDem pun bukan Paloh, melainkan Patrice Rio Capella.

Setelah NasDem resmi dideklarasikan sebagai parpol, Sekjen Golkar Idrus Marham melarang semua anggota Golkar bergabung di ormas NasDem. Sultan HB X pun mundur dari jabatan penting sebagai dewan pembina ormas NasDem. Golkar sempat khawatir Partai NasDem akan mengambil infrastruktur kepengurusan Golkar di daerah.

Popularitas Partai NasDem yang didongkrak oleh iklan besar-besaran pun terus naik. Hary Tanoesoedibjo kemudian memutuskan berpolitik dan menempati posisi strategis sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem. Paloh kemudian mengambil posisi Ketua Majelis Nasional Partai NasDem. Hary Tanoe dan Paloh pun kemudian dikenal sebagai dua kekuatan yang mendongkrak popularitas Partai NasDem. Di sejumlah survei terakhir, Partai NasDem telah masuk 5 besar parpol.

Hingga kemudian Partai NasDem diumumkan sebagai satu dari 10 parpol peserta Pemilu 2014 pada 8 Januari 2013 lalu. Internal Partai NasDem pun mulai bergejolak. Surya Paloh telah menegaskan akan adanya Kongres Partai NasDem pada akhir Januari ini. Surya Paloh pun menegaskan kesiapannya maju sebagai Ketum Partai NasDem.

"Toh partai ini saya yang ikut melahirkan, saya yang ikut membesarkan. Kesiapan itu sudah pasti ada, ada di dalam jiwa, semagat dan spirit saya," tegas Paloh yang mengenakan setelah jas warna hitam ini saat ditanya kesiapannya menjadi Ketum Partai NasDem.

Namun Surya Paloh menuturkan belum ada rencana mengambil alih Ketum Partai NasDem. Namun jika toh dia mengambil alih, ada satu target yang dia ingin kejar. "Bagaimanapun ini adalah tahapan yang harus dilalui, revitalisasi, penyempurnaan, dan penguatan harus dilakukan," tegas Paloh yang mengaku diminta banyak pengurus NasDem menggantikan Rio Capella menjadi Ketum Partai NasDem ini.

Lalu apa sebenarnya cita-cita besar Surya Paloh yang setelah gagal menjadi Ketum Golkar kemudian mengejar posisi Ketum NasDem? Capres 2014?



(van/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads