Dengan mata terbelalak, keheranan dan mengernyitkan dahi, Jokowi mau tidak mau melihat kenyataan wajah Jakarta yang asli. Namun Jokowi bertekad untuk membenahi Jakarta.
Berikut 7 hal yang membuat Jokowi terkaget-kaget melihat potret asli Jakarta saat melakukan blusukan, seperti yang dirangkum detikcom, Senin (14/1/2013).
Tinjau Kamal Muara
|
Meski demikian, Jokowi yang ditemani istrinya saat kunjungan itu, bertekad membenahi Kamal Muara.
"Ya banyak sekali, mulai dari jalanan yang kebanjiran sehingga harus dinaikkan lagi 40 cm. Kemudian pengerukan Kali Muara ini, sedimennya harus dikeruk sehingga perahu bisa bersandar dengan baik. Banyaklah, masalah drainase, tempat pelelangan ikan (TPI). Jadi banyak sekali masalahnya, masalah yang kecil-kecil ini memang masalah keseharian yang harus diselesaikan. Yang kecil-kecil ini justru yang dibutuhkan langsung oleh masyarakat. Yang itu harus kita lihat setiap hari," ujar Jokowi yang mengenakan kemeja putih ini.
Gorong-gorong yang Kecil
|
"Tadi kan saya masuk segitu (kecil). Padahal di bayangan saya itu, di bawah jalanan DKI bisa buat main sepak bola," kata Jokowi sambil tertawa dan duduk di beton trotoar, kawasan HI arah Jalan Sudirman, tepatnya di seberang Menara BCA, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2012).
Jokowi yang berseragam Korpri dan bersepatu kanvas warna cokelat masuk ke dalam gorong-gorong selebar 60 centimeter tersebut. Ada 3 gorong-gorong yang dibuka penutupnya.
Jokowi masuk ke salah satu gorong-gorong yang sedikit
digenangi air dan lumpur. Tidak ada sampah yang menyumbat di gorong-gorong itu.
Ia masuk dan kemudian menyingsingkan lengan bajunya. Jokowi tampak mengecek kondisi gorong-gorong. Aksi Jokowi langsung diabadikan pewarta foto dari sejumlah media.
"Ini besok dibuka saja. Tetapi ditunggui biar nggak ada yang masuk. Zaman Belanda dulu gede, ini kenapa bisa jadi kecil segini. Ini bukannya kecil tetapi kecil banget,"
kata Jokowi.
Sampah di Pintu Air Manggarai
|
Jokowi tampak serius memperhatikan sampah kayu, plastik, styrofoam, dan kayu yang belum terkeruk. Menurutnya, selain usaha pengerukan sungai, mental masyarakat juga harus diperbaiki.
"Ini juga harus diubah budayanya yang buang sampah
sembarangan. Lihat aja sampah kok segini banyak," keluhnya di Pintu Air Manggarai, Jl Tambak Ujung, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2012).
Jokowi pun langsung memberi arahan untuk meminta tambahan 2 eskavator di Pintu Air Manggarai. "Saya tadi sudah menelepon Pak Hery (Kadinas PU Hery Basworo-red) untuk meminta tambahan eskavator 2 lagi," tuturnya.
Camat Datang Telat
|
Jokowi datang ke Kecamatan Cempaka Putih sekitar pukul 08.35 WIB (23/10/2012). Jokowi melihat loket pelayanan KTP belum buka. "Ini udah buka?" tanya Jokowi. "Udah Pak," kata salah seorang pegawai.
Jokowi yang melihat pintu loket belum dibuka lalu tiba-
tiba ngedumel sendiri. "Belum siap ini namanya. Kalau tulisannya buka tapi loketnya belum dibuka," kata Jokowi.
Jokowi juga sempat bertanya tenteng keberadaan Camat Cempaka Putih, 'Di mana Pak Camat," tanya Jokowi. "Lagi keluar Pak," kata pegawai lainnya yang terkesan melindungi bosnya itu.
Tidak hanya itu, Jokowi juga mengecek bagian perizinan
bangunan di kantor Kecamatan Cempaka Putih. "Kalau mau urus izin gimana teknisnya? Coba berkas terakhir minta perizinan saya lihat," kata Jokowi.
Bahkan Jokowi seperti mengabsen satu-satu pegawai
Kecamatan Cempaka Putih. "Itu stafnya mana? orangnya mana? Tidak ada berarti ya....," ucap Jokowi.
Setelah berada di Kecamatan Cempaka Putih sekitar 10
menit, Jokowi pun melanjutkan perjalanannya kembali.
Beberapa saat Jokowi meninggalkan lokasi, detikcom melihat Camat Cempaka Putih baru saja tiba dan melambaikan tangan.
Macet Berjam-jam
|
Hal ini terjadi saat Jokowi usai mendampingi Presiden SBY membuka Trade Expo di Kemayoran, Jakpus, Rabu (17/10/2012). Jokowi bahkan mengaku tak sempat ganti baju gara-gara macet.
"Saya itu ke sini 2 jam kena macet, langsung dari Presiden. Gimana mau ganti bajunya?" kata Jokowi di
terminal Kampung Melayu, Jaktim.
Jokowi pun tampak cuek mesti berbatik ria. Dia sempat
berbincang dengan sopir dan sejumlah pengguna angkutan umum.
Banjir di Kampung Makassar
|
Jokowi mengatakan butuh waktu mengatasi banjir. "Ya kita harus atasi, butuh waktu. Posisinya dikepung banjir. Semuanya normalisasi ya tetap harus dilakukan. Semua masukan kita catat semuanya. Percepatan untuk masalah sampah juga. Itu kan bikin banjir juga," kata Jokowi yang terbalut kemeja warna putih itu.
Jokowi tetap optimis menyelesaikan permasalahan banjir yang telah menahun itu.
"Saya nggak pasrah juga bagaimana pun harus optimis. Kita kan perlu waktu juga toh," ujar dia.
Kopaja Berumur 30 Tahun
|
"Ini keputusan lapangan. Tadi Kopaja tadi, usia 15 tahun, 30 tahun gimana. Peremajaan, rem nggak kelihatan, spidometernya," kata Jokowi di Terminal Kampung Melayu, Jaktim, Rabu (17/10/2012).
Jokowi pun mewanti-wanti Kepala Dinas Perhubungan agar bisa membangun sistem baru. Kopaja dan angkutan umum harus dibenahi. Dan yang penting ada kontrol ketat kepada sopir Kopaja.
"Seperti tadi, disiapin uniform tapi nggak pernah dipakai, ditembakin ke orang lain. Pemerintah harus tegas tapi tetap memberikan sesuatu pada mereka," jelasnya.
Jokowi dalam tinjauan lapangan itu pun mengambil kesimpulan perlunya perbaikan sistem sesegera mungkin.
"Banyak, banyak, banyak, banyak sekali yang harus
diperbaiki. Diubah, dirumuskan sehingga nanti ketemu
sistem yang benar," tuturnya.
Halaman 2 dari 8
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini