Banyak Artis Nyaleg, Pramono: Pemilu Proporsional Terbuka Tak Adil

Banyak Artis Nyaleg, Pramono: Pemilu Proporsional Terbuka Tak Adil

- detikNews
Jumat, 11 Jan 2013 17:27 WIB
Foto: Oris dan Tya/ detikbandung
Bandung, - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo tawarkan sistem pemilu legislatif proporsional gabungan. Itu salah satu poin penting yang dituangkan Pramono dalam disertasinya.

"Saya menawarkan sistem proporsional gabungan, menggabungkan antara sistem terbuka dan tertutup," kata Pramono usai sidang disertasi di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, Jumat (11/1/2013).

Sistem yang menurutnya berlaku di Jerman itu lebih baik. Nantinya 50 persen anggota dewan akan dipilih rakyat secara langsung. Sedangkan sisanya ditunjuk langsung oleh partai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan cara seperti itu, partai akan mendelegasikan kader-kader politik terbaiknya untuk duduk di parlemen. "Partai punya kesempatan untuk mengajukan orang-orang terbaik. Setengah oleh (pemilihan) langsung, setengah partai," jelasnya.

Jika sistem pemilu proporsional terbuka tetap dipertahankan, ia khawatir anggota legislatif mayoritas berlatar belakang pengusaha atau artis.

"Kasihan orang-orang aktivis partai, aktivis kemasyarakatan yang memang sejak awal mencita-citakan turun sebagai aktivis (politisi -red). Itu akan tidak adil kalau pemilu terus seperti ini," ujar Pramono.

Dengan sistem proporsional tertutup, orang populer dengan latar belakang artis atau pengusaha punya kesempatan jadi anggota legislatif karena dipilih secara langsung.

Para kader terbaik partai juga punya kesempatan sama dengan mereka karena bisa ditunjuk partai untuk jadi anggota legislatif.

Disinggung apakah ide akan dibawa ke DPR untuk dibahas, ia hanya berharap idenya dipertimbangkan dan diwujudkan oleh para pihak pemangku kebijakan.

"Ini kan jadi bahan pemikiran secara ilmiah. Apalagi banyak pejabat tinggi negara pengambil keputusan (hadir dalam sidang) ini. Mudah-mudahan jadi," papar politisi PDIP itu.

Disertasi Pramono sendiri berjudul 'Komunikasi Politik dan Pemaknaan Anggota Legislatif Terhadap Konstiuen'. Pramono menempuh jenjang S3 doktor ilmu komunikasi sejak 2010. Pengerjaan disertasi dilakukan selama 13 bulan.

(ors/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads