Eks Dirut Merpati Hotasi Nababan Hadapi Tuntutan Jaksa

Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Hotasi Nababan, menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan. Hotasi didakwa memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi terkait sewa 2 pesawat Boeing 737-400 dan 737-500.

Tim JPU secara bergantian akan membacakan surat tuntutan dalam persidangan yang dipimpin hakim ketua Pangeran Napitupulu. Sidang dijadwalkan dimulai pukul 10.00 WIB di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (7/1/2013).

Selain Hotasi, Tim JPU juga akan membacakan tuntutan terhadap mantan General Manager Aircraft Procurement PT MNA, Tony Sudjiarto yang juga didakwa terlibat dalam perkara ini.

Dalam persidangan sebelumnya, Hotasi menegaskan sewa pesawat sesuai dengan prosedur yang diatur perusahaan. Sementara skema penempatan uang jaminan kepada pihak penyewa atau security deposit lazim dilakukan di dunia penerbangan.

Dia menjelaskan security deposit dilakukan sebagai pengikat perjanjian sewa pesawat antara maskapai dan penyewa pesawat. Dalam penyewaan 2 pesawat pada tahun 2006, Merpati menempatkan security deposit sebesar US$ 1 juta di rekening Hume and Associates PC sesuai kesepakatan dengan pihak penyewa yakni Thirdstone Aircraft Leasing Group (TALG).

Lima Direksi Merpati menyetujui pembayaran security deposit karena pihak pengadaan pesawat telah melakukan penyelidikan atau uji tuntas untuk menilai perusahaan penyewa guna menghindari kerugian akibat perjanjian.

Mengenai pemilihan tipe pesawat yang dipermasalahkan, Hotasi menegaskan tipe classic family yakni Boeing 737-400 dan 737-500 paling menguntungkan untuk bisnis penerbangan.

(fdn/trq)