"Ada 113 orang yang terjaring," kata Kasat Binmas Polres Jakarta Timur, AKBP Titik Setyowati, di Polres Jakarta Timur di Jatinegara, Minggu (30/12/2012).
Jumlah tersebut terdiri dari 45 orang yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), sementara sisanya sebanyak 68 orang memiliki KTP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan ini merupakan cipta kondisi jelang perayaan tahun baru, kita mengantisipasi saja dari aksi kejahatan di malam perayaan," papar Titik.
Menurut Titik, seratusan pengamen dkk tersebut dicokok dari berbagai wilayah di Jakarta Timur. Rata-rata mereka berusia 20-an tahun. Mereka digelandang saat mengamen di kendaraan atau nongkrong di terminal-terminal di wilayah Jaktim.
"Ada yang sedang nongkrong waktu kita jaring dan mengaku sedang beli makanan, tapi kan itu hanya alibi mereka saja," ujarnya.
Mereka selanjutnya dikirim ke panti sosial di Cipayung. Mereka akan dibina oleh Dinas Sosial DKI Jakarta sebelum dikembalikan ke keluarga.
"Waktunya berapa lama yang di sana (panti sosial) yang menentukan," kata Titik.
Angkot 06A jurusan Kampung Melayu-Gandaria dibajak oleh dua orang pengamen pada Jumat (28/12/2012) sekitar pukul 22.30 WIB. Satu orang tewas dan empat orang luka-luka karena berusaha melarikan diri dengan meloncat dari angkot yang melaju kencang ini. Pengamen tersebut juga menodongkan pisau lipat ke penumpang dan meminta ponsel dan dompet.
Polisi hingga kini masih memburu dua orang pengamen tersebut. Sedangkan sopir tembak dan angkotnya hingga kini masih diamankan oleh polisi.
(ahy/nrl)