"Sama sekali kami tidak pernah ditekan, termasuk hasil verifikasi di lapangan, kami juga punya integritas. Lebih baik saya mundur daripada diintervensi. Kami berupaya untuk membuat sesuatu yang terbaik dan agak sulit ketika masuk dalam perdebatan politik," kata anggota Bawaslu, Nasrullah dalam diskusi di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta, Jumat (28/12/2012).
Hal itu menanggapi tudingan dalam proses verifikasi faktual di daerah, ada perbedaan perlakuan dari penyelenggara pemilu terhadap partai parlemen dan non-parlemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lagi menghimpun (laporan jika ada penyelenggara pemilu diitervensi) karena proses pembuktikan berat. Kalau ada terbukti, bagi kami nggak usah DKPP, tapi kami sendiri yang pecat," tegasnya.
Ia menuturkan, pasca pengumuman peserta pemilu oleh KPU pada tanggal 8 Januari, Bawaslu sangat terbuka dan siap menerima jika ada aduan dari partai politik yang tidak lolos verifikasi.
"Tentu kami welcome terhadap parpol yang merasa tidak puas dengan verifkasi, bahkan hasil klarifiksai kami terbuka dalam selesaikan perkara pemilu. Kami siap menjalankan sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, sebelumnya ketua harian Partai Demokrasi Pembaharuan Didi Supriyanto, menyebut bahwa penyelenggara pemilu meski independen, tetapi dipilih oleh anggota partai di parlemen yang tidak menutup kemungkinan ada
"Di zaman reformasi ini KPU bersifat independen, tapi meski lembaga independen komisionernya kan dipilih oleh partai. Mereka (anggota KPU) kalau ditanya jawabnya pasti saya non-partisan, tidak terpengaruh dan sebagainya, tapi siapa yang tau hanya KPU dan Tuhan," kata Didi.
(bal/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini