Tarif Menikah di Rumah Termurah, WNA Lebih Mahal, Artis Termahal

Pungli Rp 1,2 T di KUA

Tarif Menikah di Rumah Termurah, WNA Lebih Mahal, Artis Termahal

- detikNews
Jumat, 28 Des 2012 13:08 WIB
Ilustrasi (dok detikcom)
Jakarta - Ternyata banyak korban pungutan liar di Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Indonesia. Selain karena tak tahu peraturan yang mengatur tarif resmi, warga juga bingung. Tarif administrasi bila menikah di rumah paling murah, di gedung bisa lebih mahal. Nah, untuk yang pasangannya WNA bisa lebih mahal lagi. Artis paling mahal. Kok bisa?

"Sedikit informasi mengenai pungli yang juga saya alami ketika membantu pernikahan kakak saya di DKI, biaya yang dikenai adalah sejumlah Rp 2 juta dengan alasan karena calon suami kakak saya adalah seorang WNA. Ada-ada saja," tulis pembaca detikcom, Dimas Hari Santoso.

Dimas sendiri juga merupakan korban pungli saat menikah di Padang, Sumatera Barat pada 2009 lalu. Saat itu, Dimas yang warga DKI menumpang menikah di tempat asal istrinya di KUA suatu kecamatan di Padang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena faktor jarak, segala pengurusan surat-surat pada awalnya diurus oleh mertua saya (ayah istri saya). Dari hasil kepengurusan awal, didapatkan informasi bahwa saya harus melakukan sidang nikah beberapa hari sebelum akad nikah dilaksanakan dan biaya kepengurusan (bukan biaya sidang nikah) yang harus dikeluarkan adalah sebesar (saya lupa jumlah pastinya) sekitar Rp 350.000. Saya tidak tahu apakah ini memang biaya resmi atau pungli," tulis Dimas.

Singkat cerita, setelah melakukan proses sidang nikah, Dimas dan istri dipertemukan langsung dengan Kepala KUA. Kepala KUA itu ternyata yang akan menjadi penghulu nikah mereka.

"Kemudian saya bertanya perihal biaya yang harus saya keluarkan. Lucunya, Bapak Kepala KUA tersebut menyebut nominal yang lebih besar dari yang sebelumnya mertua saya informasikan (sekitar Rp. 500.000), sekaligus beliau katakan bahwa biaya tersebut sebaiknya dibayarkan sekarang juga (alasannya saya lupa)," imbuh Dimas.

Istri saya spontan bertanya, kenapa biayanya berbeda dengan yang diinfokan kepada ayahnya saat itu. Kepala KUA tersebut malah balik bertanya "Oh sudah diurus ya. Sebetulnya terserah Bapak saja, seikhlasnya. Mau 300 atau 500 terserah bapak bla bla bla...,".

Istri Dimas yang sudah terlanjur senewen hanya bersedia membayar sejumlah yang sudah diinfokan oleh ayah mertuanya. "Nah, di sini saya akhirnya sadari bahwa sebetulnya uang tersebut adalah sekadar pungli karena tanpa melibatkan kuitansi atau bukti pembayaran apapun. Jangankan aturan, bukti pembayarannya saja tidak ada, uang diterima dan langsung masuk ke kantong Bapak Kepala KUA," jelasnya.

Keluhan pungli juga diutarakan Deasy Monasevine Kusumah, yang menikah di KUA di kawasan Jakarta Selatan. Saat hendak mengurus surat nikah pada kedatangan pertama, Deasy ditarik Rp 150 ribu untuk buku nikah, padahak dirinya datang untuk menanyakan surat kelengkapan saja. Kemudian kedatangan kedua untuk melengkapi syarat surat nikah, Deasy kembali dimintai Rp 200 ribu untuk adminisrasi.

"Saya minta bukti, dia bilang ini segini sudah biasa di sini. Oke, fine. Saya kasih uangnya, terus saya tanya biaya menikahkan nanti untuk tanggal 14 November berapa Pak? Dia jawab minimal Rp 750 ribu, boleh lebih kurang nggak boleh," tulis Deasy.

Petugas KUA itu lantas juga bertanya di mana Deasy menikah, di rumah atau di gedung. "Saya bilang emang beda harganya kalau di rumah dan di gedung? Dia bilang iya beda, kalau di gedung Rp 1 juta, di rumah lebih murah. Aneh ya dalam hati saya," keluh Deasy.

Yang membuat Deasy kesal, sudah membayar mahal, petugas KUA yang juga penghulu itu minta dijemput pula. Saat hari H, penghulu itu akhirnya dijemput oleh kakak Deasy.

"Setelah ijab kabul selesai, saya diharuskan bayar Rp 1 juta! Karena Rp 250 ribunya biaya cetak buku katanya. Kalau nggak bayar, buku nikahnya nggak dikasihkan ke saya. Ya sudah saya mengalah lagi karena tidak mau ribut-ribut saya kasih Rp 1 juta plus buah-buahan dari ibu saya biar nggak cerewet mintain duit mulu hehe..," tulis dia.

Ternyata, KUA tempat Deasy menikah itu adalah yang termahal tarif pengulunya di Jakarta. Deasy mengetahui bahwa suaminya memiliki usaha Wedding Organizer (WO). Tarif bisa melonjak pesat bila yang menikah artis.

"Termahal di antara (KUA) Jakarta lainnya. Malah kalau yang menikah artis mereka menaikkan bisa 2 kali lipatnya," tandas Deasy.

(nwk/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads