Insiden di Gunung Salak Human Error, Suharso Jadi Borong Pesawat Sukhoi

Insiden di Gunung Salak Human Error, Suharso Jadi Borong Pesawat Sukhoi

- detikNews
Kamis, 20 Des 2012 12:54 WIB
Jakarta - Mantan Menpera Suharso Monoarfa memantau hasil investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal insiden pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Jawa Barat. Karena kecelakaan itu terbukti human error, dia pun jadi membeli pesawat itu dalam jumlah banyak.

Suharso adalah salah satu pengusaha calon pembeli pesawat itu ketika insiden terjadi 9 Mei 2012 lalu. Dia sedang merintis usaha di bidang penerbangan. Politisi PPP tersebut dan keluarganya sempat diajak untuk ikut demo flight, namun dibatalkan di menit-menit terakhir karena ada urusan lain.

Selama beberapa bulan terakhir, Suharso terus memantau penyebab kecelakaan, sebab itu jadi pertimbangannya dalam pembelian pesawat. Hingga akhirnya ada penjelasan dari KNKT pada Selasa (18/12) lalu, Suharso pun semakin yakin untuk memborong pesawat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita jadi beli. Sudah dalam tahap ke arah sana. Jumlahnya lumayan banyak, mungkin terbanyak di antara pembeli lain di Indonesia," kata Suharso saat berbincang dengan detikcom, Kamis (20/12/2012).

Pria yang mundur dari kabinet karena masalah rumah tangga ini belum mau menyebutkan berapa jumlah pesawat yang akan dibeli. Termasuk nama maskapai yang akan dia gunakan kelak.

"Untuk rute, di beberapa tempat pokoknya. Sedang proses," terangnya.

Berdasarkan penilaian timnya, Sukhoi Superjet 100 layak untuk terbang di Indonesia. Dari segi teknik dan keamanan, tak ditemukan ada masalah.

"Tidak ada keraguan sedikit pun. Sekarang sedang nego harga. Nanti kalau semuanya sudah oke, saya akan beritahu detailnya," jelas pengusaha ini.

Sebelumnya, KNKT menilai kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet adalah kesalahan manusia (human error) yang terletak di pilot. Kecelakaan ini tak ada hubungannya dengan izin petugas Air Traffic Controller (ATC).

(mad/asy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads