"Selama tahun 2012 terdapat 363 gempa bumi dengan magnitude mulai dari 3,6 SR. Gempa terbesar terjadi 7,4 SR, 8,1 SR, dan 8,3 SR. Tapi tidak merusak karena berada di bagian luar dari daerah pertemuan lempeng dan dalam," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers 'Evaluasi Penanggulangan Bencana Tahun 2012' di Gedung BNPB, Jalan Juanda No 36, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2012).
Dari data tersebut, Sutopo mengatakan tercatat 74 kali kejadian gempa bumi dengan kekuatan 5,0 SR. Lalu di posisi kedua 55 kali gempa bumi dengan kekuatan 5,1 SR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo menyebutkan daerah yang sering terjadi bencana gempa bumi berada di wilayah perairan Indonesia Timur. Namun Sutopo mengingatkan gempa di daratan yang memiliki dampak destruksi yang besar walau jarang terjadi.
"Pusat gempa sebagian besar terjadi di zona subduksi (pertemuan lempeng tektonik). Kejadian gempa di wilayah Indonesia Timur lebih banyak berada di kedalaman dan laut. Gempa di darat meskipun kecil memberikan dampak kerusakan karena rumah bukan tahan gempa, seperti di Bogor, Sigi," ujar Sutopo.
Data titik peta persebaran gempa bumi selama Januari hingga Desember 2012 dari BNPB terbanyak ada di perairan sebelah barat Aceh dan di 3 perairan di Indonesia Timur.
(vid/rmd)