"Tren kejadian puting beliung cenderung mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Di masa mendatang, ancamannya akan makin meningkat seiring meningkatnya pengaruh perubahan iklam global dan antropogenik," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers 'Evaluasi Penanggulangan Bencana Tahun 2012' di Gedung BNPB, Jalan Juanda No 36, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2012).
Sutopo menyampaikan puting beliung sepanjang 2011 mengalami peningkatan lebih dari 28 kali dibanding 10 tahun lalu, yaitu tahun 2002. Dia memaparkan sepanjang tahun 2002 bencana puting beliung terjadi sebanyak 14 kali. Tahun 2003 meningkat menjadi 30 peristiwa, 2004 (65), 2005 (47), 2006 (84), 2007 (122), 2008 (166), 2009 (350), 2010 (402), dan 2011 (447). Namun sepanjang tahun ini bencana puting beliung terjadi sebanyak 259 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terdapat 404 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 115 juta jiwa tinggal di daerah rawan puting beliung di Indonesia. Daerah rawan puting beliung menyebar di perkotaan dan pedesaan," ujar Sutopo.
Sutopo menambahkan sistem peringatan dini puting beliung belum ada di Indonesia. Sehingga informasi dini potensi terjadinya bencana puting beliung sangat terbatas untuk disampaikan ke masyarakat.
"BNPB, BMKG, dan BPPT telah melakukan diskusi untuk mencari solusinya," ujar Sutopo menanggapi keterbatasan tersebut.
(vid/rmd)