Timpali Kelakar Prabowo, Wiranto: Saya Tak Menyesal Tak Kudeta

Timpali Kelakar Prabowo, Wiranto: Saya Tak Menyesal Tak Kudeta

- detikNews
Rabu, 19 Des 2012 11:20 WIB
Jakarta - Prabowo Subianto (61) berkelakar soal penyesalan dia tak melakukan kudeta pada 1998. Prabowo yang pada saat itu menjabat Pangkostrad menegaskan sikapnya mendukung proses demokrasi. Rupanya kelakar Prabowo itu disambut Wiranto (65) yang di masa itu menjadi Panglima TNI. Apa kata Wiranto?

"Saya tidak menyesal dan tidak akan pernah menyesal karena tidak menggunakan Inpres No 16 Tahun 1998 yang memungkinkan saya untuk mengambil alih kekuasaan, karena saya tidak ingin mengorbankan rakyat," tegas Wiranto dalam keterangannya, Rabu (19/12/2012).

Penegasan tesebut disampaikan Wiranto sebagai jawaban sejumlah pertanyaan, mengapa pada 1998 walaupun ia memiliki payung hukum untuk memegang kekuasaan nasional, namun tidak mengambil kesempatan itu dan hingga sekarang ia belum dapat memegang tampuk kepemimpinan nasional sebagai presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin mendapatkan kepercayaan rakyat sebagai pemimpin secara konstitusional oleh karena itulah saya mengikuti Pilpres dalam pemilu yang demokratis serta mendirikan Partai Hanura 4 tahun yang lalu," ujarnya.

Wiranto mengungkapkan bahwa jika dirinya pada saat itu menggunakan Inpres tersebut untuk mengamankan demonstrasi yang terjadi, termasuk mengosongkan DPR/MPR dari demontrasi puluhan ribu mahasiswa, para stafnya memperkirakan sedikitnya akan timbul 250 korban jiwa dari
kalangan mahasiswa.

"Saya tidak ingin hal tersebut terjadi. Saya tidak ingin negara Indonesia diembargo oleh negara-negara maju karena militer melakukan pengambilalihan kekuasaan. Apalagi saat itu perekonomian kita sedang terpuruk dengan nilai dolar mencapai Rp 15 ribu per US$ 1 dolar," ujarnya.

(ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads