"Tokoh yang saya kagumi adalah Salahuddin al-Ayubi. Terngiang-ngiang di imajinasi saya bagaimana menyatukan peradaban Islam dari ujung barat Afrika sampai Persia. Dia yang merebut yerusalem," kata Prabowo Subianto, usai menghadiri acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI di JCC, Jakarta, Selasa (18/12/2012) malam.
Menurutnya, Salahuddin sebagai pemimpin Islam tidak saja berhasil mengembangkan agama Islam, tetapi juga menjaga pluralisme dengan menjaga keselamatan penganut agama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang luar biasa lagi, saya kaget di ujung riwayatnya saat meninggal, raja, panglima dan peradaban Islam kuat. Pada waktu mati bawahannya bingung tidak mendapati harta apapun (dari Salahuddin)," imbuhnya.
Ia menuturkan, kondisi Salahuddin yang meninggalkan dunia tanpa harta itu sangat layak untuk dicontoh pemimpin-pemimpin saat ini, karena justru saat itu peradaban Islam berkembang pesat.
"Waktu seorang al-Ayubi tidak punya harta apa2-apa, ia orang yang begitu berkuasa. Itu peradaban yang besar, bagi saya itu adalah pelajaran yang menakjubkan. Kita harus meniru kepemimpinan. Melindungi, mengayomi, memberi perlindungan," kata Prabowo.
(bal/ahy)