Cerita Ical Soal Atlantis dan Masa Depan Indonesia

Cerita Ical Soal Atlantis dan Masa Depan Indonesia

- detikNews
Selasa, 18 Des 2012 23:05 WIB
Jakarta - Ketua umum partai Golkar Aburizal Bakire bercerita tentang peradaban Indonesia yang tersebut dalam buku Atlantis. Menurut politisi yang akrab disapa Ical itu, Indonesia memiliki peradaban yang besar untuk maju.

"Saya ingin mengajak melihat Indonesia sebagai lokus peradaban besar masa lalu. Dalam buku Atlantis, sebuah peradaban besar yang bernama Atlantis berada di nusantara. Peradaban ini hilang setelah ada banjir besar. Sejarah arkeologis, sejarah kepulauan Indonesia adalah bekas peradaban atlantis yang hilang," kata Aburizal Bakrie.

Hal itu disampaikan dalam orasi di Acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI di Jakarta Convencion Center (JCC), Jakarta, Selasa (18/12/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ical, bentuk arsitektur Borobudur merupakan bukti adanya pengaruh dari peradaban Atlantis, juga kerajaan Sriwijaya yang menjadi pusat agama Budha ketika itu, dimana Majapahit memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan China.

"Nusantara memiliki posisi strategis politik maupun perdagangan internasional, itu fakta sejarah. Dari itu sesungguhnya tidak alasan bagi kita untuk tidak meneruskan (warisan sejarah). Kita adalah pewaris peradaban nusantara, kita punya tanggung jawab moral," ungkapnya bersemangat.

"Kita lihat walaupun terjadi perlawanan-perlawanan terhadap imperialisme, sepanjang itu pula bangsa Indonesia tercerabut dari jati dirinya. Penderitaan berabad-abad tersebut mewariskan rendah diri bagi kita, hilangnya kepercayaan diri kita. Oleh karenanya kita dapat memahami neo-nasionalisme ketika Boedi Oetomo didasari dari perlawanan terhadap imperialisme," imbuhnya.

Nasionalisme Indonesia menurut Ical, adalah proyek peradaban. Para pendiri bangsa bersama para pemikir, memandang penting pembangunan karakter dan jati diri bangsa dan kedaulatan politik. National building itu sangat vital.

"Inilah suatu program kebangsaan, bangsa yang kuat dan mandiri. Prinsip ini karakter dari bangsa Indonesia sejak ribuan tahun yang lalu. Kita tentu harus tetap optimis terhadap masa depan Indonesia, pelajaran masa lalu memberi hikmah yang luar biasa," ucapnya.

"Singkat kata, untuk membangun peradaban besar, persyaratan utama adalah membangun mental yang kokoh. Kita semua, bisa dimotori oleh ICMI bahwa fungsi kita adalah melahirkan etos, peradaban nenek moyang yang adiluhung bahu membahu satu sama lain. Kita dilahirkan sebagai bangsa yang besar. Barang siapa mengenal jati dirinya, maka akan mengenal tuhannya," tegas Ical.

(iqb/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads