Jembatan bailey yang berada di Desa Gunung Tua, Kecamatan Panyabungan, tak bisa dilintasi karena tiang penyangga di bagian tengah tergerus air sungai Rantopuran. Hujan deras yang melanda Mandailing Natal membuat debit sungai tersebut naik.
Kondisi jembatan yang riskan membuat Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mandailing Natal hanya mengizinkan roda dua yang melintas, sedangkan yang lainnya tidak boleh sama sekali. Dikhawatirkan jembatan akan ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kendaraan roda empat, ada jalur alternatif yang bisa dilewati, yakni melalui jalur Gunung Barani. Namun untuk roda enam ke atas, tidak ada alternatif sama sekali. Tetapi untuk kendaraan jenis truk, mobil tanki maupun bus tidak bisa melintas.
โJadi harus balik arah,โ kata Pranggono.
Disebutkan Pranggono, sejak penyangga jembatan itu tergerus pada Sabtu (15/12/2012) malam, pihaknya langsung mengantisipasi persoalan lalu-lintas dengan menghubungi pihak perusahaan bus dengan armada yang banyak seperti PT Antar Lintas Sumatera (ALS) dan lembaga-lembaga lainnya agar tidak sampai terjebak di lokasi. Saat bersamaan petugas juga menyarankan jalur alternatif yang tersedia kepada para pengemudi mobil.
Jembatan bailey yang rusak ini merupakan jembatan sementara yang dibangun tujuh bulan lalu sebagai pengganti jembatan Rantopuran yang rusak diterjang banjir. Jembatan bailey ini hanya bisa dilalui satu kendaraan, jadi kendaraan dari kedua arah lewat secara bergantian. Perbaikan atas kerusakan tiang penyangga jembatan bailey saat ini, diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari, sementara jembatan beton Rantopuran yang tengah dibangun masih beberapa bulan lagi baru selesai.
(rul/nrl)