MUI: Jika Tidak Tahu yang Dimakan Adalah Bakso Babi, Semoga Diampuni

MUI: Jika Tidak Tahu yang Dimakan Adalah Bakso Babi, Semoga Diampuni

- detikNews
Kamis, 13 Des 2012 07:06 WIB
Jakarta - Pedagang bakso di daerah Cipete digerebek Polisi karena menggunakan daging babi. Bagi warga yang sudah terlanjur mengkonsumsi bakso babi yang mereka kira adalah bakso sapi, jangan khawatir. Sebab, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan jika mereka tidak tahu, akan mendapat ampunan.

"Mereka mudah-mudahan diampuni karena ketidaktahuan itu. Karena selama ini di Indonesia lazimnya bakso itu dibuat dari daging sapi," ucap Wakil Ketua MUI Bidang Fatwa, Ali Mustafa Ya'qub saat dihubungi detikcom, Kamis (13/12/2012).

Ali mengatakan, harga daging sapi yang mahal seharusnya tidak menjadi alasan bagi penjual bakso untuk menggantinya dengan daging babi. Sebab yang menyebabkan daging babi diharamkan adalah faktor kenajisannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harga daging mahal itu adalah alasan klasik. Itu kan variatif. Ada yang harganya rendah sekali seperti lemak, ada yang harga sedang dan ada yang tinggi sekali. Bukan karena murah diharamkan dan mahal dihalalkan. Itu karena faktor kenajisannya," pungkas Ali.

Sebelumnya jajaran Polda Metro Jaya dan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan mengerebek sebuah kios yang menjual bakso daging babi. Penggerebakan ini dilakukan setelah pengintaian selama tiga minggu. Penangkapan dilakukan kemarin.

Di dalam kios sederhana yang beralamat di Jalan Damai, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu terdapat puluhan kg daging babi. Ditemukan daging babi 50 kg dan daging yang sudah diolah menggunakan tepung 15 kg.

Saat digerebek, terdapat seorang pemilik kios, Eka, dua orang karyawan kios dan dua orang pembeli bakso bernama Bahirun dan Suryono. Kedua pembeli bakso tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa bakso yang mereka beli merupakan campuran daging babi.

(mpr/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads