Ini Masukan yang Diterima Jokowi di Kampung Pulo

Ini Masukan yang Diterima Jokowi di Kampung Pulo

- detikNews
Jumat, 07 Des 2012 18:42 WIB
Ray Jordan/detikcom
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menemui warga di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, yang biasa kebanjiran untuk mengumpulkan masukan terkait Kali Ciliwung. Pasalnya, pemerintah pusat hendak menormalisasi Kali Ciliwung dengan lebar 50 meter.

"Jadi dari pemerintah pusat mau normalisasi Kali Ciliwung. Yang ada saat ini kan 20-an meter, padahal normalnya 50-an meter, sehingga kurang 15 meter ke kanan dan 15 meter ke kiri. Jadi hari ini kita cari masukan ke warga yang ada di Kampung Pulo, seperti apa kemauan bapak dan ibu? Jangan sampai ada yang merasa dirugikan," kata Jokowi di depan ratusan warga Kampung Pulo, Jumat (7/12/2012).

Jokowi merencanakan pertemuan tersebut akan berlangsung lagi sebanyak 4 sampai 6 kali. Ia juga menyampaikan program pemerintah pusat tetap berjalan, sehingga ia bergerak agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua kali itu, baik Kali Ciliwung, Kali Pesanggrahan, dan lainnya itu akan dimulai tahun depan. Jadi mau tidak mau harus direlakan, karena kalau tidak itu tidak akan selesai. Yang penting setiap kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat harus dibicarakan baik-baik," ujar Jokowi.

Berikut masukan yang diterima Jokowi di Kampung Pulo;

Tia Warga RT 12/06 Kampung Pulo:

Pak, kalau penggusuran...

Jokowi: Jangan pakai istilah gusurlah.

Kalau ada penataan, yang sudah itu kan penggantiannya (ganti rugi) tidak sesuai. Kita ini disini banyak yang punya rumah sendiri tidak ngontrak lagi, solusinya bagaimana pak?

Jokowi: Maunya seperti apa?

Maunya, kalau kita kehilangan rumah, ya diganti dengan rumah sendiri lagi. Jangan sampai kehilangan rumah, dapatnya rumah kontrakan, apa lagi saya dengar-dengar dapatnya rumah susun. Jadi mohon diperhatikan Pak, terimakasih.

Ikhsan warga Kampung Pulo:

Pak, ini kita sudah lama, dan memang dari zaman Belanda dan Jepang. Jadi memang berat jika kita harus meninggalkan Kampung Pulo. Nanti kan ada rencana dari Pak Gubernur membebaskan wilayah 15 meter, solusinya bagaimana? Saya bilang kalau membebaskan 15 meter itu kan ada yang tergusur, warga di sini sebenarnya mendukung program pemerintah itu harus jalan, tapi hak warga juga harus dipenuhi. Jadi dengan istilah lain ini harus ganti untung, bagaimana Pak?

Jokowi: (diam)

Kris Mahendra warga Kampung Pulo:

Apakah nanti setelah normalisasi, Jakarta akan bebas banjir? Sementara masalahnya yang kita tahu ada di hilir atau laut. Kemudian masalah administratif, kalau warga setuju kan keluar dari kampung, RT dan RW hilang, nanti pengurusan surat-surat seperti STNK bagaimana Pak?

Kepala Dinas PU Eri Basworo langsung menanggapi:

Jadi begini Pak, bagian bawah dan atas (kali) sudah besar, (di Kampung Pulo) 50 meter jadi ini tinggal bagian tengahnya saja. kalau dinormalisasi Insya Allah bisa beres.

Jokowi: Kita ini tidak menjawab pertanyaan karena kita memang ingin mendengar dan menampung apa yang diinginkan masyarakat. Karena mau tidak mau pemerintah DKI punya tanggung jawab sama warganya. Ini kan pekerjaannya dari kemen-PU yang akan menormalisasi Kali Ciliwung sepanjang 30 meter, dan di sini dikerjakan sepanjang 8 kilometer dimulai tahun depan.

Ketua RW 02 Kampung Pulo Awang Sarwani:

Kami berdialog baru sekali ini, ini yang kami tunggu karena tiap tahun kebanjiran. Kami sudah bertahun-tahun di sini dan merasa nyaman di sini. Ke depan, bagaimana caranya banjir ini tidak melebar ke pemukiman, Pak? Kami tidak ingin dipindahkan karena sudah lama di sini.

Jokowi: Kalau tidak mau pindah, solusinya apa, Pak?

Begini saja Pak, manfaatkan lahan yang ada, misalnya rumah warga dibikin sampai tiga tingkat, jadi tetanggaan ke atas dan hidup berdampingan, dan itu akan mengurangi kepadatan.

Ketua RW 03 Kampung Pulo Faisal:

Pak, solusi dari kami pertama itu dilakukan pencodetan, Pak. Kemudian masalah hulu, ini karena kiriman dari Bogor, ini bagaimana cara mengatasinya. Kemudian warga ditata lebih baik. Itu solusi yang saya tawarkan.

Ketua RW 01 Kampung Pulo Haris:

Intinya Pak, kami menginginkan satu penataan dan mendukung program pemerintah.

Kholili tokoh masyarakat Kampung Pulo:

Normalisasi adalah solusi terbaik, cuman ini harus saling menguntungkan. Pemerintah untung, warga juga diuntungkan, istilahnya ganti untung, Pak.

Salim warga Kampung Pulo:

Kalau dinormalisasi, kira-kira berapa yang harus diganti (rugi), Pak? Apakah Rp 7 juta, Rp 8 juta, atau Rp 11 juta pak? Saya sih rakyat biasa, Pak.

Jokowi: Kita ini baru minta masukan, kalau ditanya berapa, ya belum tahu. Ini sudah banyak masukan dan baru awal. Nanti ada pertemuan berikutnya dan nanti ada sebuah solusi. Intinya jangan sampai ada yang merasa dirugikan.


(vid/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads