Prosesi dimulai dengan arak-arakan 8 "jolen" (sesaji) yang akan dilarung ke pantai selatan, Jumat (7/12/2012). Jolen tersebut dikirab dari Pendopo Kabupaten Cilacap menuju pantai teluk Penyu, Cilacap, kemudian dibawa ke pulau Mejeti untuk dilarung di Samudera Hindia.
Iring-iringan kirab tersebut terdiri dua perempuan berkuda, barisan prajurit bertombak, barisan umbul-umbul, 14 putri domas, 14 putri pengiring, kereta kuda yang membawa bupati Cilacap dan istri serta pejabat lainnya, sejumlah becak, dan prajurit pembawa "jolen".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ritual tahunan ini juga merupakan ungkapan rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan mereka yang melimpah sejak beberapa bulan terakhir. Tampak kepala kerbau sebagai sesaji berada dalam "jolen" yang disusun di dalam tandu yang diusung para nelayan.
Pelaksana Teknis Prosesi Sedekah Laut, Sujarmo, menyatakan, prosesi sedekah laut kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Prajurit bertombak menggunakan pakaian bergaya kerajaan Mataram. Karena prosesi yang dilaksanakan semasa pemerintahan Adipati Cakrawedaya III yang konon memiliki hubungan dekat dengan Keraton Yogyakarta.
"Prajurut bertombak dalam prosesi kali ini menggunakan gaya Mataraman, yakni berpakaian "Lombok Abangan" khas Keraton Yogyakarta," kata kepada wartawan.
(arb/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini