"Majalah Tempo merupakan fenomena tersendiri di Indonesia. Bukan hanya fenomenal dalam pemberitaan namun juga sampul depannya yang tak terbilang memicu kontroversi di kalangan penguasa maupun masyarakat biasa," kata Ketua Yayasan Yap Thiam Hien, Todung Mulya Lubis, di kantornya, Equity Tower, SCBD Lot 9, Jakarta Selatan, Rabu (5/12/2012).
Todung menilai majalah yang telah lebih dari 40 tahun berdiri tersebut laik menerima penghargaan melewati tujuh nominator yang masuk sebagai calon peraih penghargaan tahunan yang rutin diberikan di setiap akhir tahun sejak 1992.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat sejak reformasi muncul di 1998, Tempo menurunkan laporannya mengenai perkosaan terhadap perempuan keturunan Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998. Turut juga laporan mengenai penyerangan jemaat Ahmadiyah di Cikeusik dan penyerangan terhadap Jemaat HKBP di Ciketing.
Menurut Todung, penegakan HAM di Indonesia belumlah sejalan antara tataran teoritis dan praktis. Dalam tataran teoritis, Indonesia memiliki hampir semua yang dibutuhkan untuk menegakan, melindungi, dan memajukan HAM. Di tataran normatif Indonesia terpilih ketiga kalinya menjadi anggota Dewan HAM PBB.
"Namun berbicara praktis penegakan HAM, kita dibuat bertanya dengan kenyataan yang ada, kita dihadapkan dengan berbagai konflik dan kekerasan di masyarakat. Masih ada intolerasi atas nama agama, belum lagi masalah penyelesaian kejahatan masa lalu yang belum menemukan titik terang," kata Todung.
Di tempat sama, Panitia Pelaksana Penghargaan Yap Thiam Hien, Yulia Siswaningsih, mengatakan panitia mengusung tema 'Meretas Diskriminasi Atas Kaum yang Termarjinalkan' untuk penghargaan 2012 kali ini.
Panitia, jelasnya, sudah mulai menyeleksi sejumlah nama dari mulai individu, komunitas, organisasi, dan media, sebagai calon peraih penghargaan mulai Oktober 2012 lalu.
Pertengahan November 2012, sejumlah nama mulai mengerucut menjadi 17 nominator. Melalui proses seleksi rekam jejak dan argumentasi masing-masing Dewan Juri, diputuskan Majalah Tempo menjadi kandidat peraih Yap Thiam Hien Award 2012.
"Secara sejarah cukup tahu perjuangan Majalah Tempo dalam penegakan HAM," katanya.
Yuli tidak menyebut siapa saja tujuh nominator yang menjadi kandidat pemenang penghargaan. Namun, dia memberi nama salah satu kandidat yang masuk, yaitu dari komunitas petani di Kediri yang dimejahijaukan atas sangkaan plagiat benih pangan yang sudah dipatenkan perusahaan.
(ahy/rmd)