"Kalau Rhoma merasa didukung kyai dan habib, kiai dan habib kan juga mendukung yang lain juga. Seperti PKB, dia bicara dengan Rhoma (untuk jadi Capres), tapi kan ke saya juga datang secara resmi untuk meminang," kata Mahfud MD usai rapat konsultasi dengan Komisi III di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2012).
Mahfud yakin PKB belum punya kandidat capres maupun cawapres final. "Setiap orang yang disebut PKB harus sadar bahwa setiap nama yang disebut bukan nama final, karena baru ke arah penyaringan. Sebab itu, kalau Rhoma didukung PKB, saya juga didukung PKB, PKB juga dukung orang lain juga, jangan dianggap sudah selesai," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh yang saya baca dari pernyataan Muhamin itu kan untuk menarik dukungan dari pendukung Rhoma, dan Muhaimin juga bilang itu akan dirapatkan dibanding calon-calon lain," kata Mahfud.
Ia menuturkan, jangan dirinya dan Rhoma Irama, PKB juga boleh saja melirik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang sedang populer. Tetapi menurutnya, semua nama itu belum final sebagai pilihan PKB, pada akhirnya akan ada keperluan politik.
"Artinya sebagai salah satu icon yang diinginkan, belum final. Kalau perlu sebut Jokowi boleh juga. Tapi pada akhirnya kan ada keperluan-keperluan politik sendiri pada akhirnya. Kalau orang luar yang nggak punya partai kan begitu," ungkapnya.
(iqb/van)