"Sebuah kebanggaan bagi kami bahwa pernah ada seorang hakim agung wanita yang dengan pengabdiannya bekerja dengan sangat baik," ungkap Ketua MA, Hatta Ali, dalam sambutannya di Kampus Universitas Sumatera Utara dalam acara purnabakti 70 tahun Rehngena Purba seperti dilansir Humas MA dalam websitenya, Sabtu (1/12/2012).
Sebagai hakim agung, berkas perkara menjadi hal rutin yang menjadi bagian dari pekerjaannya. Namun, bila berkas itu menyangkut masalah perempuan dan anak-anak, maka 'pedang keadilan' diangkat setinggi-tingginya untuk mencapai keadilan dan kepastian hukum. Bahkan Rehngena tak ragu untuk berbeda pendapat dengan hakim agung lainnya. Tak melulu berkas perkara yang ditangani. Perjuangan bagi perlindungan perempuan dan anak-anak juga dilakoni bersama pihak di luar MA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara pelepasan ini dihadiri juga oleh Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial, Para Ketua Muda, Plt Gubernur Sumatera Utara, dua mantan Ketua MA Bagir Manan dan Harifin A Tumpa, Rektor USU, para Guru Besar USU, dan para undangan lainnya, baik dari kalangan peradilan dan akademisi.
"Rehngena sosok yang keibuan, tegas, sederhana, bertutur kata santun dan ramah muncul dalam kesehariannya," tutur Humas MA.
Dalam kesempatan ini pula disampaikan orasi ilmiah dari Rehngena Purba dengan judul "Penanganan Perkara Anak Berhadapan dengan Hukum dengan Pendekatan Keadilan Restoratif Tinjauan dari Hukum dari Hukum Adat".
"Sosok Rehngena di MA ibarat penyeimbang, enerjik, dan aktif dalam memaksimalkan peran MA dalam perkembangan bidang hukum dan peradilan," tulis kesan MA yang diutarakan Humas.
(asp/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini