Pengguna Narkoba di Jakarta Tertinggi, Capai 500 Ribu Orang

Jakarta - Hasil riset Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes UI) tahun 2012 ini menunjukkan DKI Jakarta adalah peringkat tertinggi pengguna narkoba di Indonesia. Pengguna narkoba di DKI mencapai 500 ribu orang.

"Untuk pengguna hasil riset BNN pusat dengan Puslitkes UI, tahun 2012 ini DKI menempati peringkat tertinggi dibanding provinsi lain. Berada di posisi angka mendekati 7 persen atau lebih dari 500 ribu orang pengguna di wilayah DKI," ujar Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol Ali Johardi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2012).

Ali mengatakan mengenai wilayah Kampung Ambon yang selama ini menjadi pusat peredaran narkoba, BNN memiliki konsep penanganan terpadu. Tidak hanya penegakan hukum, tetapi di wilayah itu juga ada sosialisasi pencegahan bahaya narkoba.

"Yang sudah terlanjur kena narkoba kami dampingi. Untuk direhabilitasi baik medis maupun sosial," imbuhnya.

Ali menjelaskan setelah direhabilitasi, para mantan pengguna narkoba tersebut nantinya akan menjalani pelatihan agar memiliki keterampilan. Selanjutnya, akan disalurkan untuk mendapat pekerjaan.

"Jadi tidak melulu penegakan hukum, sudah dilaksanakan sejak 2008. Cuma yang tidak terlihat proses rehabilitasi kemudian pendampingan dan penjauhan supaya pengguna narkoba tidak kembali menggunakan," paparnya.

"Tidak seperti penegakan hukum, dalam waktu sekian menit bisa ketahuan. Kalau angkanya turun tapi peningkatannya lebih tinggi, karena di DKI semakin ke sini semakin tinggi. Ada yang berkurang juga, tetapi lebih banyak yang lebih tinggi. Itu kenapa kita berada di ranking 1 terus," lanjutnya.

(mpr/nwk)