Gubernur Minta Warga Bali Tidak Ulang Kerusuhan Tahun 1999
Senin, 20 Sep 2004 09:39 WIB
Denpasar - Warga Bali diimbau dapat menerima siapapun capres yang terpilih. Warga Pulau Dewata itu juga diminta mencegah peristiwa kelabu tahun 1999 terulang kembali.Imbauan itu disampaikan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha, kepada wartawan usai mencoblos di TPS 01 Banjar Belaluan, Sadmerta, Denpasar Timur, Senin (20/9/2004)."Mari kita jaga Bali. Saya harapkan, siapapun (capres) yang menang dapat diterima dengan baik. Yang kalah juga jangan bikin kerusuhan. Kangan sampai terulang peristiwa seperti pada tahun 1999 lalu. Itu hanya merugikan kita semua," kata Made Beratha.Made Beratha juga mengharapkan warga Bali tidak mudah terpengaruh berbagai selebaran gelap. Made meminta, masyarakat menyerahkan segala sesuatunya kepada aparat keamanan."Tidak ada tekanan dan paksaan. Saya yakin masyarakat Bali akan menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani," ungkap Made Beratha.Seperti diketahui, saat Mega kalah bersaing dengan Gus Dur dalam memperebutkan RI pada pemilu tahun 1999, terjadi aksi amuk massa di sejumlah daerah di Bali. Di Bulelang, Badung, massa selain melakukan aksi pembakaran juga melakukan penebangan pohon.Di Provinsi Bali terdapat 9.398 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 2.529.082 orang. Menurut Ketua KPUD Bali, Anak Agung Oka Gede Wisnumurti, penghitungan suara di Bali kemungkinan akan dimulai pukul 11.30 WITA. "Ini sesuai kesepakatan dengan PPS," katanya.Pada tanggal 21 September 2004, penghitungan suara sudah dialihkan dari PPS ke PPK. Selanjutnya tanggal 22 September penghitungan suara sudah berada di tingkat Kabupaten."Tanggal 23 September, KPUD Kabupaten sudah melakukan pleno. Penghitungan suara untuk Provinsi Bali dijadwalkan selesai pada tanggal 27 September," tutur Anak Agung.
(djo/)