Jakarta - Dua hari menjelang coblosan, kabar miring silih berganti menimpa dua capres yang bersaing. Untuk SBY, kali ini dia dikabarkan telah beristri dan memiliki anak sebelum dan saat mengikuti pendidikan Akabri.Tak ayal, Ketua Umum PKPB Jenderal R.Hartono pun bersuara soal ini. Dia menyarankan agar SBY mengklarifikasi kabar itu. Hartono menyatakan, istri SBY telah mengklarifikasi kabar itu.Namun, klarifikasi yang telah dilakukan oleh istri SBY, menurut Hartono, sangat tidak membantu karena justru menimbulkan pertanyaan mengenai kebenaran berita itu."Sebagai rekan, saya menilai SBY itu cukup baik, sopan, pintar dan santun. Mengenai kabar yang menyatakan bahwa SBY telah memiliki istri sebelum dengan Ibu Kristiani (istri SBY), saya sudah lama mengetahuinya. Tapi dengan kepribadian beliau, saya tidak percaya (berita itu)," kata Hartono saat di rumahnya di Jl.Martimbang VI/7, Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (18/9/2004)."Tapi yang membuat saya tergelitik yaitu pernyataan Bu Bambang yang memberi tangggapan bahwa berita itu tidak benar dan bohong. Tapi ini justru menimbulkan pertanyaan mengapa tidak Pak ambang sendiri yang menjelaskan kalau itu tidak benar," papar orang dekat Cendana yang kini bergabung dalam kubu Mega-Hasyim ini.Hartono tidak kahwatir apa yang dinyatakannya itu dinilai sebagai upaya mengganjal SBY mengingat dia salah satu pendukung Koalisi Kebangsaan. Yang pasti, menurut dia, demgan pernyataannya ini, jika kabar itu ternyata tidak benar, justru membantu membersihkan nama SBY."Namun jika itu benar dan SBY terpilih, maka akan menghambat karier SBY dan karena itu SBY harus memberi penjelasan rinci kepada DPR," kata mantan Menteri Penerangan era Soeharto ini.Dari kabar yang diterimanya, SBY telah memiliki anak perempuan berusia 35 tahun dan seorang laki-laki yag berusia 33 tahun dari istrinya yang berasal dari Filipina, sebelum dengan Kristiani.Dengan usia tersebut, Hartono mengasumsikan, jika benar terjadi pernikahan SBY dengna wanita Filipina tersebut, maka hal itu dilakukan pada 1968. Padahal SBY lulus Akabri tahun 1973. Bahkan, dilihat dari usia anak lelakinya diperkirakan tahun 1971 atau saat SBY masih menjalani pendidikan Akabri."Ini kalau benar lho, tentu akan mengganggu dia," kata Hartono. Sebab dalam keterangan untuk menjadi calon taruna, syarat utamanya adalah bujangan. Kalau kabar itu benar, SBY berarti telah berbohong kepada institusi."Karena itu saya sarankan kalau memang tidak benar, SBY yang harus mengklarifikasi," kata Hartono yang mengaku sejak awal sebenarnya tidak terlalu percaya dengan kabar itu.Sekali lagi Hartono menegaskan, jika berita itu benar, kepangkatan atau tanda jasa SBY bisa dibatalkan. "Kabarnya dia (wanita Filipina) itu sudah menikah lagi dengan orang Jerman, sekarang tinggal di Stuttgart," cerita Hartono.Hartono menyangkal apa yang dikatakannya sebagai kampanye hitam bagi SBY. "Tidak, tidak," tandasnya.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini