Dalam situsnya di worldmemorychampionships.com, kejuaraan ini pertama kali diadakan oleh Tony Buzan dan Raymond Keene OBE sejak tahun 1991 dan sejak itu digelar tahunan. Organisasi yang mengaturnya, The World Memory Sports Council, dan Tony Buzan menjadi pimpinannya.
"Jadi di memory sport itu kita bisa berlatih mengingat nama, wajah, nomor-nomor acak," kata Yudi ketika dihubungi detikcom, Selasa (27/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya dia melihat olahraga ini belum populer di Indonesia. Pria lulusan Teknik Pertambangan ITB ini punya keinginan untuk membuat komunitas yang menampung anak-anak berlatih mengingat. Yudi mengatakan lembaga kursus mengingat itu mahal biayanya karena itu dia ingin mendirikan komunitas agar siapapun bisa belajar kemampuan ini dengan gratis.
"Saya pengennya semua anak bisa bergabung tanpa terkecuali. Karena semua punya hak untuk belajar," harapnya.
Dia yakin anak-anak Indonesia sebenarnya cukup pintar untuk mempelajari kemampuan ini. Namun karena belum populer dan belum dikenal, maka olahraga ini belum terlalu banyak diketahui dan digemari anak-anak dan orang-orang Indonesia.
Dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga belum tampak. Dalam mengikuti Kejuaraan Mengingat Dunia tahun 2003 dan 2012 kali ini, Yudi membiayai sendiri segala sesuatunya. Beruntung kantornya mau mengerti dan ikut memberi dukungan kepadanya.
Nah bila Anda tertarik mengetahui seluk beluk olahraga ini dan ingin berlatih, Yudi tidak keberatan dikontak melalui email: yudilesmana2005@yahoo.co.id atau twitter @yudilesmana. Hayoo siapa minat?
(nwk/nwk)











































