Dahlan Acungkan 2 Jempol untuk Pengabdian Ibu Guru Kembar

Dahlan Acungkan 2 Jempol untuk Pengabdian Ibu Guru Kembar

- detikNews
Senin, 26 Nov 2012 14:18 WIB
Dahlan Iskan bersama guru kembar, Sri Rosyati dan Sri Irianingsih. (David/detikcom)
Jakarta - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengunjungi Sekolah Darurat Kartini di Kompleks Pergudangan Jakarta, Jalan Lodan, Ancol, Jakarta Utara. Sebelum meninggalkan lokasi, Dahlan mengacungkan dua jempol kepada ibu guru kembar, Sri Rosyati dan Sri Irianingsih.

Pantauan detikcom di lokasi, Senin (26/11/2012), Dahlan hanya sekitar 15 menit berada di sekolah gratis untuk anak-anak kurang mampu tersebut. Sesaat sebelum meninggalkan lokasi, Dahlan mengaku tidak mampu mengabdi seperti kedua guru tersebut dan mengacungkan dua jempolnya.

"Mereka berdua ini hebat sekali, mengabdikan diri sepenuh hati untuk mendidik dan membina anak tidak punya kartu keluarga, akte lahir, status. Saya belum bisa mencapai itu," ujar Dahlan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahlan menjelaskan maksud kedatangannya untuk melihat proyek PT KAI di sekitar lokasi sekolah dengan 621 murid tersebut berdiri. Ia mensyukuri banyaknya pihak yang mau membantu relokasi sekolah yang sudah berdiri sejak 1990 tersebut.

"Waktu itu pengen ke sini karena mau dibongkar PT KAI, lalu sudah disediakan tempat dan dipersiapkan, dibangun Sriwijaya Air," ujar Dahlan.

Dahlan menilai ada kesalahan sistem pemerintah dalam pendidikan untuk anak kurang mampu yang tidak memiliki akta kelahiran dan kartu keluarga. Anggaran yang banyak seharusnya bisa dioptimalkan untuk mencari sistem pendidikan terbaik.

"Dari segi anggaran tidak ada masalah, tinggal prosedur bagaimana anak yang tidak punya akta lahir dan kartu keluarga yaitu status bisa sekolah," ujar bos media ini.

Dahlan memastikan lokasi baru Sekolah Darurat Kartini bisa digunakan cukup lama. Namun bukan hal ini yang diinginkan Dahlan, melainkan perbaikan sistem agar anak tidak mampu bisa bersekolah.

"Di situ keliatannya mapan, ya tentu suatu saat akan ada kebijakan negara. Mungkin bagaimana, apakah pemerintah yang lebih mapan bisa memperbaiki ini. Ini soalnya bukan uang, tapi masalahnya sistem yang ada tidak mampu menyekolahkan anak-anak yang kurang mampu," tutup Dahlan.

(vid/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads