Dalam sambutannya, Manajer MURI, Sri Widayati mengatakan selama ini pihaknya belum pernah mencatat rekor penyelenggara yang mampu membudidayakan dan menetaskan 38 ekor buaya muara dalam waktu tiga bulan seperti yang diperoleh Bonbin Mangkang.
"Taman Margasatwa Semarang, resmi kami catat sebagai pemecah rekor dengan urutan nomor 5712 karena keberhasilannya membudidayakan dan menetaskan buaya muara terbanyak," kata Sri Widayati di Bonbin Mangkang, Minggu (25/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketahuannya telur-telur tersebut akan menetas saat ada syuting acara tentang buaya bulan Juli 2011. Lalu pada 18 Juli 2011 bertelur dan menetas 10 Oktober 2011," tandas Sapto.
Sebelum menetas, telur diamankan oleh pihak bonbin Mangkang untuk ditetaskan menggunakan radiasi panas lampu. "Hal itu juga untuk menghindarkan agar tidak terinjak oleh si induk," imbuhnya.
Selain itu, Kepala UPTD Bonbin Mangkang, Kusyanto mengatakan pihaknya memang harus menunggu selama satu tahun untuk mendaftarkan pemecahan rekor ke MURI karena buaya-buaya tersebut harus memasuki masa kritis selama satu tahun.
"Melewati masa kritis selama satu tahun. Agar setelah didata Muri tidak ada yang mati," pungkas Kusyanto.
Dari 39 anak buaya, seekor di antaranya mati saat mendekati usia satu tahun. Oleh sebab itu, MURI hanya mencatatkan 38 ekor buaya muara yang saat ini ukurannya berkisar 15 cm sampai 35 cm.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Semarang, Nurjanah mengatakan, pemberian piagam rekor tersebut sekaligus memperingati hari Puspa dan Satwa Nasional. Ia berharap dengan adanya pemecahan rekor di Bonbin Mangkang, masyarakat terdorong untuk ikut melestarikan satwa yang ada.
"Penghargaan ini sebagai contoh agar masyarakat ikut terdorong melestarikan satwa seperti halnya yang ada di Taman Margasatwa Semarang," tandasnya.
Sebanyak 38 buaya muara tersebut rencananya akan dipelihara untuk disiapkan jika ada program pertukaran satwa dengan kebun binatang lainnya.
"Saat ini buayanya sudah bertelur lagi tapi belum tahu jumlahnya karena masih berupa gundukan," kata Sapto.
(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini