"Sebetulnya kita tidak bisa melihat (siklus 5 tahunan), lebih kita lihat variabilitas hariannya, misalkan Oktober-November itu musim hujan 2011, 2010 dengan 2012 itu tidak akan memberikan efek yang sama. Kalau banjir atau tidak itu variabilitas hariannya yang lebih intens. Tapi dari skala besarnya tidak memberikan efek yang cukup signifikan tahun ini," jelas Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mulyono Prabowo.
Hal itu disampaikan Prabowo, demikian dia disapa, ketika berbincang dengan detikcom, Jumat (23/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga nggak ada El Nino, relatif lemah sehingga tidak memberikan efek yang cukup signifikan pada curah hujan umumnya," tuturnya.
Untuk wilayah Indonesia sendiri, karena topografi yang cukup luas maka kondisinya bisa berbeda-beda. Ada yang mulai masuk musim hujan, bahkan hujan deras ada yang masih kemarau.
"Jadi kita saat ini musim hujan, di Maluku Tengah, Ambon sedang kondisi curah hujan rendah, padahal pada Juni-Agustus kemarin kita kemarau di Ambon sedang puncak musim hujan. Kondisi wilayah Indonesia tidak rata, ada yang musim hujan, ada daerah penurunan curah hujan," tuturnya.
Untuk Kamis kemarin curah hujan yang cukup tinggi ada di Padang-Sumbar 140 mm, Tanjung Pinang-Kepri 67, Cilacap-Jateng 130 mm dan Aceh 100 mm. Sedangkan Jatim, Bali dan Nusa Tenggara belum memasuki musim hujan.
(nwk/nrl)