"Ada Kampung Backpacker," kata Jokowi saat memamerkan desain kampung kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (22/11/2012).
"Wuih...mantap," sambut wartawan sambil tertawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi lalu menjelaskan Kampung Backpacker akan dibangun di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. "Ini kampung di Kebon Sirih. Kenapa? Di Jalan Jaksa itu banyak turis, masa urusannya Kampung Deret saja," kata Jokowi merujuk kampung di dekat Kali Ciliwung.
Bukan hanya Kampung Backpacker, ada nama-nama kampung yang tidak kalah uniknya dan tema kampungnya disesuaikan dengan kekuatan lokal.
"Misalnya Rawajati jadi Kampung Herbal. Dibenahi jadi seperti ini, tret tretttt..Terus ada Kampung Protein karena di Tegal Parang ada tahu tempe, ada ruang terbuka hijau (RTH) yang baik, ada perpustakaan kampungnya, drainase dibangun," kata Jokowi sambil sedikit membuka desain kampung itu.
"Ini yang prioritas rumahnya. Misalnya Manggarai jadi Kampung Platform atau Kampung Panggung. Platform itu ya panggung. Ini misalnya Kampung Stasiun di Bukit Duri karena kanan kirinya seperti ini. Ini kumuh-kumuh banget toh, ditarik jadi seperti ini. Tanya Kampung Deret saja. Ini ada yang Kampung Shopping di Poncol yang seperti ini, bagus nggak," papar Jokowi. Wartawan mengangguk-angguk.
Selain itu, lanjut Jokowi, ada Kampung Ikan di Penjaringan. "Dari yang kumuh seperti ini menjadi sebuah kampung yang seperti ini. Terkonsentrasi," ujar pria berusia 51 tahun itu.
Ada Kampung Kampus di Tomang sehingga kampung ini menjadi penyangga bagi kampus-kampus yang lain karena kampusnya ada banyak. Ada Kampung Tekstil di Kebon Kacang, karena di situ ada kekuatan lokal garmen Tanah Abang.
Lalu ada Kampung CBD (Central Business District) di Tanah Abang. "Karet (daerah penyangga-red) untuk mendukung CBD artinya ada koneksi antara di CBD dengan di kampungnya," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, ada desain kampung yang terpaksa dibatalkan. "Ini cakep tapi nggak jadi karena dibangunnya di bawah jembatan. Sudah digambar karena ini bahaya. Ini batal. Kampung Kontainer di jembatan karena kalau kebakar bahaya," kata eks Wali Kota Solo ini.
(aan/nrl)