5 Jurus Jokowi-Ahok Tangkis Kritikan

5 Jurus Jokowi-Ahok Tangkis Kritikan

- detikNews
Selasa, 20 Nov 2012 08:37 WIB
5 Jurus Jokowi-Ahok Tangkis Kritikan
Jakarta - Sejumlah tokoh sudah menyampaikan kritikan pada pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Semua kritikan itu pun sudah dijawab.

Ada kritikan yang dijawab dengan kerja nyata. Sebagian lagi dengan sindiran dan jawaban santai.

Berikut lima jawaban Jokowi-Ahok atas kritikan dari beberapa tokoh:

1. Menjawab Kritikan Nasdem dengan Saran

DPW Partai Nasdem DKI Jakarta memberikan masukan pada Gubernur DKI Joko Widodo dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Jokowi pun menerima semua masukan dan kritikan.

"Ya siapa pun yang memberikan usulan memberikan input, masukan, kritikan dipersilakan. Siapa pun akan kita terima dengan senang hati," ujar Jokowi.

Namun khusus untuk Ahok, dia malah memberi saran balik pada Nasdem. Terutama bila partai baru itu ingin merebut hati rakyat di Jakarta.

"Kalau Bapak-bapak berminat menjadi anggota DPRD DKI, maka mulai sekarang Bapak-bapak mulai menjadi pemerhati kebutuhan rakyat, pemerhati pelayanan publik, dan melalui akses kami mengawasi penyimpangan-penyimpangan yang ada. Tentu maka dianggap Bapak-bapak sangat berjasa," papar Ahok yang memakai kemeja batik warna coklat ini.

2. Jokowi Jawab Kritikan Pro Jalan Tol

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak pernah mengklaim bahwa Jokowi setuju terhadap pembangunan enam ruas tol dalam kota di Jakarta. Sontak, kritikan pun bermunculan dari warga dan aktivis LSM.

Namun, belakangan Jokowi membantahnya. Dia menegaskan, proyek tersebut masih dalam proses pembahasan. Untuk sementara, prioritas proyek saat ini adalah untuk kepentingan tranportasi massal seperti MRT dan monorel.

"Saya tegaskan saya tetap pro transportasi massal. Untuk transportasi pribadi no," kata Jokowi.

3. Ahok Jawab Kritikan Pemarah

Dalam video rapat Pemprov DKI dengan dinas-dinas terkai, Ahok kerap bersuara dengan nada tinggi. Tak jarang, dia juga tegas pada bawahannya. Nah, aksi Ahok pun menuai kritikan dari beberapa pihak, termasuk mantan gubernur DKI Sutiyoso.

Menjawab hal ini, Ahok punya jawaban tersendiri. Menurut dia, sudah menjadi gayanya untuk bicara dengan nada tinggi. Dia juga tidak marah, namun hanya ingin mengefisiensikan anggaran.

"Saya marah-marah tapi setelah itu reda, saya bukan tipe itu. Saya nggak suka pegang pistol, takutnya kalau marah-marah langsung tembak nanti, terus kena stroke. Saya bisa ngatur marah, manajemen marah, marah turun lagi," kata Ahok.

Jokowi pun maklum dengan apa yang dilakukan Ahok. Dia malah cenderung mendukung Ahok menjadi 'polisi jahat'. Mantan Wapres Jusuf Kalla juga menilai gaya kepemimpinan Ahok sudah baik.

4. Ahok Bela Jokowi dari Kritikan Sutiyoso

Ahok membela Jokowi dari kritikan mantan gubernur Sutiyoso yang menilai sang gubernur tak perlu lagi blusukan ke kampung. Sutiyoso meminta Jokowi membuat aksi nyata, daripada terus memetakan masalah warga.

Menanggapi ini, Ahok pun menjawab santai. Bahkan dia bali menyindir Sutiyoso yang pada eranya dipilih oleh DPRD, bukan rakyat dalam pemilihan langsung.

"Bang Yos kan tidak dipilih secara langsung, ya dulu nggak perlu blusukan cuma perlu ke DPRD aja. Kalau sekarang kan dipilih langsung jadi beda. Era bang Yos kan bukan pemilihan langsung, kalau DPRD dulu beda," jelasnya.

5. Jokowi Jawab Kritikan Banjir

Musim penghujan tiba, banjir pun kembali menyapa Ibu kota Jakarta. Berbagai kritikan dilontarkan pada Jokowi. Namun dia punya cara sendiri untuk menjawabnya.

"Itu adalah perlu proses yang namanya banjir macet itu perlu proses jangan mengaharapkan kayak dewa langsung balik tangan langsung selesai semuanya. Dewa aja belum tentu bisa," tutur Jokowi.

Masyarakat, menurut Jokowi, jangan berharap serta merta Jakarta akan bebas banjir dengan cepat. Pemprov DKI butuh waktu untuk melakukan sejumlah proyek agar air tak menggenangi Jakarta lagi.

Salah satu proyek yang memakan waktu lama adalah membelokkan aliran air ke Waduk Ciawi. Sudah puluhan tahun proyek itu tidak kunjung rampung.
Halaman 2 dari 6
(mad/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads