Survei yang dilakukan ini menunjukan sekitar 7,3 persen penduduk Legian menderita diabetes. "Angka ini jauh lebih tinggi dibanding rata-rata Bali sekitar 5,9 persen," kata Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Bali, Prof Dr dr Ketut Swastika, SpPD-KEMD kepada wartawan ditemui saat acara Hari Diabetes Sedunia di Lapangan Renon, Denpasar Minggu (18/11/2012).
Dalam survei itu juga dijelaskan semakin daerah itu menjadi tujuan pariwisata, maka warganya semakin rentan terkena deabetes karena warganya mengalami perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup ini disebabkan tingkat pendapatan mereka yang cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, kolesterol yang tidak terkontrol atau lemak yang berlebih dalam tubuh ini menyebabkan diabetes, terlebih kolesterol tinggi dalam jangka waktu 10-12 tahun akan berubah menjadi diabetes. Selain itu dalam survei ini kata dia juga menyebutkan mereka mengalami obesitas mencapai angka 60 persen lebih tinggi dibanding daerah lain yang tidak menjadi tempat tujuan pariwisata.
Sementara itu untuk jumlah penderita diabetes diseluruh dunia jumlahnya mencapai ratusan juta warga.
(gds/mpr)