"Hasil investigasi kami sementara ini dapat disimpulkan ambruknya atap bangunan sekolah dikarenakan kesalahan teknis yaitu kuda-kuda baja ringan dipasangi genteng beton yang beratnya 2-3 kilogram per lembar," kata Kepala suku dinas (Kasudin) Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Nasrudin saat dihubungi, Jumat (16/11/2012).
Mestinya untuk penyangga baja ringan, bobot genteng metal crup yang digunakan tidak lebih dari 1,5 kilogram per meter persegi. Namun kesalahan ini, kata Nasrudin langsung diperbaiki kontraktor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasrudin menjelaskan penggunaan genteng beton sudah sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB). Tapi untuk menghindari kejadian rubuhnya atap, maka genteng beton diganti dengan genteng metal crup.
"Adendum itu atas kesepakatan konsultan pengawas dan perencana, saat rapat dengan pihak inspektorat DKI. Adendum ini pula yang menjadi payung hukum penggantian genteng beton ke metal crup, demi kenyamanan siswa saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas," ujarnya.
Dia menambahkan, perbaikan atap sepenuhnya menjadi tugas kontraktor karena proyek renovasi masih berjalan. "Ini sebuah musibah yang harus ditanggung kontraktor itu sendiri," imbuhnya
Nasrudin menjanjikan pihaknya akan tetap mengontrol proyek renovasi SDN 03. Kontraktor kata dia berjanji untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dengan hasil yang berkualitas.
"Kami juga akan terus berkordinasi dengan pelaksana dan pengawas proyek sehingga pekembangan akan dicatat, dan diharapkan penyelesaian proyek tersebut diawasi secara ketat dan hasilnya maksimal," tuturnya.
"Kasus ini tentu pembelajaran bagi semua pihak, terutama kontraktor. Jika pekerjaannya buruk tentu kontraktor tidak akan dipercaya lagi dan di-blacklist. Kemudian pada tahun berikutnya, tidak ada lagi pintu bagi perusahaan yang seperti ini untuk bermitra dengan jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta," tandasnya.
Kasus rubuhnya atas SDN 03 ikut menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Jokowi sempat menyambangi SDN 03. "Ini kan ada sedikit kesalahan di konstruksi. Yang paling penting selamat tidak ada korban. Itu yang paling penting," ujar Jokowi, Kamis 8 November lalu.
Jokowi juga memerintahkan kontraktor proyek renovasi gedung SD memperbaiki konstruksi bangunan yang benar-benar aman karena menyangkut keselamatan siswa.
(edo/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini