"Saya tidak pernah hadir dalam rapat ataupun pertemuan Direksi BUMN di luar agenda resmi," kata Andi Timo.
"Saya tidak tahu apa isi laporan tersebut, BK juga belum menyampaikan. Tapi kalau yang menyangkut inisial nama yang mirip, saya pastikan itu bukan saya," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus perempuan PD itu menegaskan tak pernah mengikuti pertemuan dengan direksi BUMN di luar agenda resmi Komisi XI DPR. Bahkan selama ini dirinya selalu mendukung upaya bersih-bersih di BUMN.
"Saya selaku pimpinan Komisi XI DPR, selama ini kami bahkan mendukung apapun untuk peningkatan produktivitas maupun untuk kegiatan bersih-bersih BUMN," ujarnya.
Dia mengaku mengetahui penyebutan namanya dari dirut salah satu BUMN saat dirinya sedang ke Thailand. Dirut itu menelepon dirinya dan meminta maaf telah salah menyebut nama Andi Timo. Dia pun telah memperbaiki kesalahannya dengan melapor ke Dahlan Iskan.
Namun, Andi tetap menyesalkan penyebutan namanya yang akhirnya beredar luas. Apalagi peredaran nama itu memberi efek buruk kepada keluarganya.
"Buat ketiga putri saya, ibu saya saya juga ucapkan terima kasih...," ujar Andi sambil menangis tak sanggup menyelesaikan kalimatnya.
Sebelumnya Dahlan mengirim surat ke BK DPR yang berisi lima nama tambahan yang disebut memeras BUMN. Lima nama itu menambahkan dua nama yang sebelumnya telah dilaporkan.
Berdasarkan info yang didapat detikcom, inisial kelima nama itu adalah AQ, ATP, LM, ARW dan MIEQ. Tiga anggota yang telah buka-bukaan adalah Achsanul Qosasi, Andi Timo Pangeran, dan M Ikhlas El Qudsi.
Sedangkan dua nama lainnya masih belum memberikan klarifikasi.
Dari lima nama yang sebelumnya dilaporkan, Dahlan merevisi dua nama melalui surat kedua kepada BK. Dengan keterangan Andi, maka hampir bisa jadi satu nama yang laporannya dicabut adalah Andi Timo Pangeran.
(trq/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini