Karier Politik Rhoma Irama dari Masa ke Masa

Karier Politik Rhoma Irama dari Masa ke Masa

- detikNews
Selasa, 13 Nov 2012 12:10 WIB
Karier Politik Rhoma Irama dari Masa ke Masa
Jakarta - Raja Dangdut Rhoma Irama (65) menyedot atensi publik setelah menyatakan niatnya maju Pilpres 2014. Dunia politik sendiri bukan barang baru baginya. Sejak era Orde Baru, dia sudah malang melintang bersama partai politik. Sejumlah catatan menarik menghiasi kariernya, selain bidang seni dan dakwah. Seperti apa?

Berikut karier politik Rhoma Irama dari masa ke masa, seperti dirangkum detikcom dari berbagai pemberitaan dan catatan biografinya:

Tahun 1977 - Dicekal Orba 11 Tahun

Rhoma Irama pada tahun 1977 sudah terkenal. Penjualan album musik dan film-filmnya melejit. Tak ada yang meragukan ketenaran Rhoma kala itu. Wajar saja bila Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tertarik merekrutnya. Rhoma pun bersedia.

Pada dua Pemilu, kehadiran Rhoma mampu mendongkrak suara partai Ka'bah. Setiap kesempatan kampanye, massa selalu membeludak. Si Raja Dangdut bak mutiara bagi PPP. Pada Pemilu 1977, perolehan kursi PPP di Jakarta mengalahkan Golkar. Begitu juga pada Pemilu 1982, perolehan PPP terbilang lumayan, kendati tak mampu mengalahkan Golkar.

Alasan Rhoma memilih PPP saat itu karena ia seorang Muslim yang harus memilih pimpinan yang Muslim pula. Ia melihat PPP berasaskan Islam, sehingga ia memilihnya sebagai salah satu jihad.

Namun di tahun itu pula, Rhoma harus mendapat tekanan dari Orde Baru gara-gara tak mau bergabung dengan Golkar. Sejumlah konsernya dicekal. Dia juga dilarang tampil di TVRI. Pencekalan ini terjadi hingga 11 tahun. Selama itu pula, pria kelahiran Tasikmalaya, 11 Desember 1946 ini terus melawan.

Tahun 1987 - Menolak Golkar

Di tahun ini, Rhoma pamit pada PPP. Ia menyatakan mundur dari kancah politik praktis.

Di tahun ini pula, Rhoma sempat ditawari masuk Golkar yang dipimpin Sudharmono, namun dia menolak karena menilai tak ada satu pun partai yang berjuang atas nama Islam.

Β 

Β 

Β 

Tahun 1988 - Muncul Lagi di TVRI

Di tahun ini, Rhoma kembali muncul di TVRI setelah mulai melunak terhadap pemerintah Orde Baru. Lagu-lagu Rhoma pun terus bermunculan, termasuk yang paling terkenal berjudul 'Judi'.

Di tahun ini, pelan-pelan, Rhoma mulai merapat ke Partai Beringin, partai yang berkuasa kala itu.

Tahun 1992 - Anggota MPR

Rhoma terpilih jadi anggota MPR mewakili utusan golongan seniman dan artis. Dia menduduki jabatan itu hingga tahun 1997.

Di tahun ini, Rhoma juga mendapatkan pengakuan dari dunia musik Amerika, saat majalah Entertainment edisi Februari mencantumkannya sebagai β€˜Indonesian Rocker’. Album berisikan lagu Rhoma mendapat ulasan sebagai alunan musik yang seolah datang dari planet lain, dan mendapatkan predikat A+ yang sangat istimewa.

Β 

Β 

Β 

Tahun 1997 - Caleg Golkar

Pada Pertengahan September 1996, saat daftar calon legislatif (caleg) sementara diumumkan di Lembaga Pemilihan Umum, nama Rhoma Irama tercatat di situ sebagai perwakilan dari Golkar. Rhoma masuk dalam daftar caleg jadi, yakni nomor empat. Rhoma diharapkan bisa menambah jumlah kursi Golkar di wilayah Jakarta.

Tak jelas siapa sebenarnya yang berhasil melunakkan sikap Bang Haji hingga mau masuk Golkar. Namun spekulasi ada yang menyebutkan peran Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut yang berhasil membujuk Rhoma. Namun Tutut belakangan membantah.

Rhoma pun menjelaskan alasannya masuk Golkar.Β  Selama vakum dari kegiatan politik, ia memperhatikan seluruh sepak terjang tiga partai di Indonesia yang paling valid dalam menyuarakan aspirasi Islam. Hasilnya, ia melihat Golkar sebagai partai paling berperan.

Keputusan si Raja Dangdut ini membuat PPP kecewa. Sejumlah pendukungnya di PPP sempat memaki bahkan membakar posternya.

Tahun 2008 - Kembali ke PPP

Di tahun ini, Rhoma kembali ke PPP. Kala itu, dia kembali bersama ustaz terkenal, Zainuddin MZ dan dua tokoh lainnya, Noer Muhammad Iskandar Sq dan Fadil Hasan.

"Rhoma Irama yang awalnya tidak punya perhatian terhadap PPP, sekarang sudah ikrar akan membesarkan PPP. Begitu pula dengan Noer Muhammad Iskandar yang merupakan salah satu pendiri PKB," kata ketum PPP Suryadharma Ali kala itu..

Hingga kini, Rhoma masih menjadi bagian dari PPP. Saat mendeklarasikan diri sebagai capres hari Minggu (11/11) lalu, Rhoma pun mengklaim sudah ada partai politik yang mendukungnya. Apakah itu PPP? Pengurus PPP menjawab, masih terlalu pagi bicara capres.
Halaman 8 dari 7
(mad/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads