Kisah Jokowi & Lemhannas

Hari ke-24 Jokowi

Kisah Jokowi & Lemhannas

- detikNews
Kamis, 08 Nov 2012 11:58 WIB
Jakarta - Bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, para pemimpin perlu digembleng di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Ia telah membuktikan pentingnya mengenyam pendidikan di Lemhannas.

Menurut dia, rekrutmen politik harus dibenahi. Artinya, pimpinan yang ada di
daerah, provinsi dan nasional harus membenahi sistemnya.

Jokowi kemudian berbagi kisah tentang peristiwa yang dialaminya ketika menjabat Wali Kota Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa pemimpinnya harus masuk dulu ke sebuah pelatihan di Lemhannas? Contohnya, saya sendiri dulu waktu pertama kali jadi Wali Kota saat jadi inspektur upacara, itu keliru semuanya," kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi usai menghadiri acara diskusi bertajuk "Penguatan kepemimpinan nasional di daerah dalam rangka ketahanan nasional" di Gedung Lemhannas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2012).

Pengalaman Jokowi memimpin upacara itu sebelumnya pernah diceritakannya di sejumlah acara. Singkat cerita, Jokowi kala itu didaulat menjadi inspektur upacara bendera saat dia baru saja dilantik menjadi Wali Kota.

Upacara dimulai dan diikuti 3.500 peserta. Jokowi berhadapan dengan komandan upacara. Ia mengaku sempat gugup ketika menjadi inspektur upacara.

"Saya hormat, saya tidak turunkan tangan karena belum ada perintah. Namun aneh sudah lama-lama, kok nggak turun-turun. Lima menit lebih. Wah, ini ada yang keliru (keliru). Lalu, saya turunkan tangan, komandan upacara baru turun," kisah Jokowi dalam acara Dunamis, Indonesia Knowledge, di Jakarta, Selasa (10/7/2012).

Untuk itu, lanjut Jokowi, sebuah pendidikan, training diperlukan dalam rangka manajemen masalah sistem ketatanegaraan.

"Semuanya harus mengerti dan harus dibangun dari bawah," ujar dia.

Ia mengatakan materi-materi yang perlu diberikan antara lain seputar ketatanegaraan, masalah wawasan nasional, manajemen anggaran hingga organisasi.

"Semua harus mengerti. Kalau tidak mengerti bagaimana memanajemen kota, sebuah provinsi, nggak mudah," kata Jokowi yang berbatik coklat kemerahan ini.

Ketika ditanya tentang usulan gubernur langsung dipilih DPRD, Jokowi enggan berkomentar.

"Wah itu nanti urusan yang di atas. Saya urusan yang RT-RT sajalah," elaknya.

(aan/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads