Polri Intai Rumah Hasan Sejak Juli

Polri Intai Rumah Hasan Sejak Juli

- detikNews
Kamis, 16 Sep 2004 02:13 WIB
Surabaya - Rumah orang tua Hasan Nur Sodiq, tersangka pelaku peledakan Kedubes Australia, sudah diintai kepolisian sejak bulan Juli 2004. Namun Hasan sejak 19 Juli lalu tidak pernah kembali ke rumah orang tuanya. Hasan juga tidak datang melayat saat ayah HYasan, Nur Sodiq, meninggal karena sakit sekitar 40 hari yang lalu.Darto, ketua RT 14/9 kelurahan Banyu Urip Kecamatan Sawahan, Surabaya menuturkan bahwa Hasan terakhir pulang ke rumah orang tuanya pada tanggal 19 Juli 2004. Saat itu Hasan pulang sambil membawa seorang temannya. Namun siapakah teman Hasan yang dibawanya, Darto tidak tahu.Setelah kedatangan teman Hasan, anggota kepolisian dari Surabaya sempat mendatangi Darto. Pada hari Minggu setelah tanggal 19 Juli, Hartono, anggota kepolisian dari Surabaya memberitahu Darto bahwa Hasan dicari polisi karena Hasan terlibat jaringan teroris yang dipimpin dr. Azahari."Untuk itu polisi ingin menyelamatkan Hasan agar tidak terlibat lebih jauh dalam jaringan itu," kata Darto kepada wartawan yang menemuinya.Setelah itulah, lanjut Darto, polisi silih berganti mengawasi kediaman Hasan. bahkan polisi selalu mengingatkan Darto dan berpesan bila hasan pulang, maka Darto diminta segera menghubungi mereka.Darto mengatakan, dimata dia dan tetangga sekitar, Hasan dikenal sebagai pria yang baik dan suka bergaul dengan tetangganya. Setahu Darto, pekerjaan Hasan adalah petani, bukan teroris.Apakah Hasan Nur Sodiq adalah pelaku bom Kedubes Australia? (dni/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads