Salah satu harapan Atut adalah berharap kedatangan DKI-1 itu bisa menjadi awal realisasi kerja sama terutama di bidang agribisnis yang sempat tertunda.
"Sesungguhnya program ini sudah kami sampaikan saat Pak Sutiyoso dan sesungguhnya ini sudah ada pembahasan tapi belum ada tindak lanjut. Jadi dengan kunjungan ini kami ingin menindaklanjuti kerjasama sinergi program yang sinergis. Jadi terminal agribisnis ini diharapkan ditindaklanjuti dengan menggunakan APBD DKI dan Banten," ujar Atut usai bertemu dengan Jokowi di Kantor Gubernur Banten, Jl Brigadir Jenderal Kyai Haji Syam'un, Serang, Rabu (7/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 9 program dan ada beberapa prioritas, bagaimana mengatasi isu-isu strategis di antaranya infrastruktur, penanggulangan banjir, pendidikan, kesehatan, pemukiman di wilayah perbatasan, kependudukan dan terkait penanganan sosial kemasyarakatan, gelandangan dan lainnya yang jadi fokus kita," lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa Banten merupakan provinsi ke 30 dari 33 provinsi di Indonesia. Dengan memiliki 4 kabupaten kota dan 155 kecamatan, Banten memiliki 8 wilayah yang termasuk BKSP, yaitu Kota Tangerang, Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
Selain itu, Indonesia memiliki enam koridor ekonomi berdasar Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dari 33 provinsi, Provinsi Banten masuk di dalamnya.
"Telah ditetapkan koridor ekonomi Jawa bahwa Banten harus mendukung sektor industri dan jasa nasional," ulas Atut.
Banten juga telah diberi tugas untuk melaksanakan proyek strategis yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Antara lain pembangunan kawasan strategis infrastruktur Selat Sunda dan termasuk pembangunan jembatan.
"Walaupun masih ada dinamika, tapi sesungguhnya kami telah menerima ketetapan Presiden dan kami akan teruskan target yang telah direncanakan," tuturnya.
Selain itu terdapat pembangunan waduk harian Serang dan DKI dengan debit 9,1 meter kubik per detik, kemudian 5,5 meter kubik per detik akan dialirkan ke wilayah Serang dan Cilegon. Bagi Pandeglang dan Lebak akan dibangun waduk lainnya.
"Jadi ini sengaja dibangun untuk memenuhi dua wilayah tersebut. Jadi kami banyak berharap terhadap apa yang sudah jadi program kebijakan juga bisa dikerjakan. Semoga ini juga terus bisa berjalan dengan lancar," ujar Atut.
Atut mengatakan bahwa waduk ini sudah dibangun sejak lama dan bisa menampung 219 juta meter kubik air baku yang akan disalurkan bagi kebutuhan masyarakat Banten dengan DKI.
Sementara terkait masalah pariwisata, Banten juga ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus pariwisata yaitu di Pandeglang. Atut mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan sarana prasarana lainnya seperti jalan tol dan bandar udara.
"Kemudian kerjasama mengatasi kemacetan, saya yakin Pak Gubernur tidak hanya bisa membuat program strategi di wilayah DKI, tapi juga terkait pemecahan persoalan yang tidak terlepas dari wilayah penyangga, DKI Banten dan DKI Jabar," kata Atut.
Sebagai penutup, Atut menyimpan asa besar agar kunjungan Jokowi ini memberikan manfaat bagi kedua wilayah. "Saat lalu gubernur datang ke Banten hanya dolan-dolan, semoga yang kali ini bisa memberikan manfaat antar dua wilayah yang lebih baik lagi ke depan," katanya.
(sip/nrl)