"Adipura itu kita biasa saja, rutin setiap tahun. Tidak ada rekayasa. Jadi kondisinya bukan disiapkan untuk penilaian," ujar Lurah Pasar Minggu, Chairussalam, kepada detikcom, ketika ditemui di kantornya, Selasa (6/11/12).
Sebelumnya, pedagang mengaku disuruh sembunyi oleh pihak kelurahan ke 'tempat penampungan sementara' selama tim penilai Adipura masih keliling. Lurah pun mengkonfirmasi hal ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka seharusnya itu di Lokasi Binaan UKM belakang terminal (yang disebut pedagang sebagai penampungan-red). Yang masih dagang di depan trotoar itu pedagang yang nakal. Mereka sendiri aja yang cari masalah," imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa pedagang di trotoar sudah diimbau untuk pindah ke Lokasi Binaan UKM. Namun, tetap saja para pedagang enggan pindah. Pihak kelurahan juga tidak punya rencana menertibkan mereka.
"Satpol PP juga kan capek ngusir setiap saat. Ibaratnya kita punya anak, ada yang baik ada yang nakal, tapi kan nggak semuanya nakal," kata Chairussalam.
Sunarto (53), pedagang yang tempo hari (5/11/12) diwawancarai detikcom, mengaku bahwa pedagang telah mendapat instruksi dari pihak kelurahan.
"Tadi ada orang dari Kelurahan bilang 'jangan keluar dulu ya, nanti kalau sudah selesai tim penilainya baru boleh keluar'. Terus pukul 15.00 WIB balik lagi," kata Sunarto.
(gah/gah)