Bahan Peledak di Rumah Teroris Diduga Sama dengan Bom di Pos Lantas Poso

Bahan Peledak di Rumah Teroris Diduga Sama dengan Bom di Pos Lantas Poso

- detikNews
Minggu, 04 Nov 2012 14:15 WIB
Jakarta - Penyidik kepolisian menemukan sejumlah barang bukti di kediaman terduga teroris KH dan Y di Desa Kayamanya, Poso Kota, Sulawesi Tengah (Sulteng). Salah satunya adalah bahan peledak yang memiliki kesamaan dengan yang digunakan pelaku dalam setiap aksi terornya di Poso, salah satunya peledakan Pos Lalu Lintas Kasintufu.

"Bahan-bahan peledaknya sama dengan yang meledak di pos polisi waktu itu, dengan yang di Kalora," kata Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarmo, saat dihubungi detikcom, Minggu (4/11/2012).

Selain itu, ditemukan juga buku-buku yang berisi ajakan jihad serta laptop dari rumah kedua terduga teroris. Saat ini barang-barang tersebut menjadi bahan penyelidikan aparat kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua terduga teroris disergap tim Datasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror dan Polda Sulteng (Sabtu (3/11/2012) kemarin. Satu terduga berinisial KH tewas diterjang peluru dan satu orang lainnya, Y, diterbangkan ke Jakarta untuk pemeriksaan intensif.

KH dan Y, menurut Soemarmo, dipandang sebagai tokoh oleh masyarakat yang berada di sekitar pemukiman keduanya. Oleh karena itu, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerindah daerah yang ada di Poso turun tangan untuk memberikan penjelasan mengenai tindakan aparat terkait penyergapan kemarin.

"Kita memberikan penjelasan mengenai tindakan tegas dan langkah hukum petugas meskipun yang bersangkutan PNS di kehutanan," jelasnya.

Soemarmo menambahkan, pasca pemakaman KH yang tewas ditembak petugas, situasi Poso dalam keadaan kondusif. Petugas TNI/Polri menggelar patroli gabungan untuk meminimalisir terjadinya gejolak pasca penyergapan aparat.

"Kemarin ada beberapa masyarakat pendukung tersangka yang melakukan demo di Polres, sehingga kita mewaspadai dan mengantisipasi gejolak yang ada dengan melakukan pengamanan di Poso," papar Soemarmo.

KH Sendiri dimakamkan disebuah pemakaman umum di Poso dan tepat berada di makam-makam keluarganya. "Dimakamkan pukul 8 malam saat hujan," katanya.

KH tewas ditembak petugas karena melakukan perlawanan dengan melempar bom pipa. Bom pipa dilempar ke arah petugas saat KH berupaya melarikan diri.


(ahy/nwk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads